Sampah kain atau tekstil memang bukan komposisi sampah terbesar di Indonesia. Namun, jumlahnya yang cukup besar tetap menjadi permasalahan yang perlu ditangani. Nyatanya, sistem pengolahan sampah tekstil di Indonesia masih kurang memadai, tidak jauh berbeda dengan jenis sampah lainnya.
Organisasi The Round Up menyebutkan, terdapat 80-100 miliar ton produk pakaian dibuat dalam setahun di seluruh dunia. 87% dari bahan dan serat yang digunakan untuk produksi pakaian kemudian berakhir sebagai sampah. Tak hanya itu, terdapat 92 juta ton produk pakaian yang akhirnya tidak lagi digunakan dan dibuang.
Di Indonesia, sampah kain atau tekstil menyumbangkan 2,77% sampah nasional. Pada 2023, timbulan sampah nasional hampir mencapai 70 juta ton.
Setiap provinsi memiliki komposisi sampah yang berbeda dengan total timbulan sampah yang beragam pula. Jawa Timur dan Jawa Barat misalnya. Meskipun Jawa Timur memiliki timbulan sampah paling besar di Indonesia, komposisi sampah kainnya berada di kisaran 1,93% dari total 5,7 juta ton dalam setahun. Artinya, terdapat 110 ribu ton sampah kain yang dihasilkan di Jawa Timur pada 2023, menempatkannya di posisi ketiga.
Sementara itu, Jawa Barat menduduki posisi pertama provinsi dengan sampah kain terbanyak di Indonesia. Dari 4,3 juta ton timbulan sampah tahunannya, 3,41% di antaranya adalah sampah kain. Tepatnya, ada 147 ribu ton sampah kain yang dihasilkan Jawa Barat pada 2023.
Jawa Tengah konsisten di posisi kedua, baik dari sisi timbulan sampah, maupun besaran komposisi sampah kainnya. Pada 2023, Jawa Timur menghasilkan 125 ribu ton sampah kain, atau 2,71% dari total 4,6 juta ton timbulan sampah.
Posisi berikutnya dipegang oleh provinsi asal Pulau Sumatra. Di posisi keempat, ada Sumatra Utara, di mana sampah kain termasuk jenis sampah yang punya komposisi cukup besar, yaitu 4,04%. Dari 1,8 juta ton timbulan sampah, 72 ribu ton di antaranya adalah sampah kain.
Lampung di posisi kelima juga punya komposisi sampah kain yang besar dibandingkan provinsi lain, yaitu 3,96%. Ada 49 ribu ton sampah kain yang dihasilkan di Lampung, dari timbulan sampah sebanyak 1,2 juta ton pada 2023.
Kembali ke Pulau Jawa, Banten menduduki posisi keenam dengan timbulan sampah berada di angka 2 juta ton. Sebanyak 40 ribu ton atau 1,97% sampah kain dihasilkan provinsi tersebut.
Berikutnya, Riau di posisi ketujuh memiliki 38 ribu sampah kain, setara dengan 3,9% dari timbulan sampah yang sebesar 976 ribu ton pada 2023.
Aceh di posisi sembilan juga memiliki timbulan sampah yang tidak mencapai angka 1 juta ton, yaitu 920 ribu ton sampah. Komposisi sampah kain di Aceh pada 2023 adalah 3,58%. Artinya, ada sekitar 32 ribu ton sampah kain di provinsi tersebut.
Jakarta yang memiliki timbulan sampah lebih besar berada di posisi kesembilan dengan komposisi sampah kain sebesar 0,9%, terkecil keempat setelah Bali. Pada 2023, terdapat 28 ribu ton sampah kain dari timbulan sampah sebanyak 3,1 juta ton.
Nusa Tenggara Timur (NTT) menutup daftar di urutan terakhir. NTT memang memiliki timbulan sampah yang terbilang kecil di antara provinsi lain dalam daftar ini, yaitu sebanyak 470 ribu ton sampah. Namun, komposisi sampah kainnya termasuk salah satu yang terbesar di Indonesia, yaitu 5,2% atau 24 ribu ton.
Baca Juga: 10 Kota Indonesia Penghasil Timbulan Sampah Terbanyak Sepanjang 2023