Keberadaan Sekolah Luar Biasa (SLB) merupakan salah satu indikator kemajuan pendidikan inklusif di suatu negara, termasuk Indonesia. Berbagai program dilakukan untuk mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia masyarakat Indonesia yang memiliki kebutuhan khusus, agar mampu berdaya saing secara global.
Hal ini bisa dilihat pada jumlah tenaga pendidik yang bekerja pada berbagai SLB di Indonesia. Dalam rilis data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, pada tahun 2023 terdapat 26.681 orang yang menjadi guru SLB. Angka ini meningkat tipis dibanding tahun sebelumnya yaitu 2022 yaitu sebanyak 26.658 orang.
Pada konteks Pulau Jawa, Provinsi Jawa Barat menduduki peringkat teratas jumlah guru SLB terbanyak dengan angka 4.146 orang. Hal ini dirasa cukup wajar mengingat jumlah penduduk Jawa Barat merupakan yang tertinggi se-Indonesia.
Pada posisi kedua, jumlah guru SLB terbanyak jatuh pada Provinsi Jawa Timur. Provinsi yang beribukotakan Surabaya ini memiliki 3.633 guru SLB, disusuk Provinsi Jawa Tengah dengan angka 2.724 guru SLB.
Selanjutnya, terdapat Provinsi DKI Jakarta dan juga Provinsi Banten dengan masing-masing angka sebanyak 1.265 orang dan 1.116 orang guru SLB.
Posisi terbawah jumlah guru Sekolah Luar Biasa (SLB) di Pulau Jawa diduduki oleh Provinsi DI Yogyakarta. Provinsi ini memiliki guru SLB sebanyak 1.088 orang.
Menurut Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nadiem Makarim, SLB merupakan sebuah terobosan baru untuk menunjang konsep merdeka belajar. Hal ini bisa dilihat pada pelaksanaan pendidikan pada SLB yang cenderung inklusif dan mampu menyesuaikan beragamnya kebutuhan belajar pada peserta didik di sana.
"SLB itu lebih merdeka. kita akan berikan perhatian lagi sehingga SLB bisa membantu sekolah-sekolah lain," tegas Nadiem dilansir Jawa Pos.