Tahun 2022 menjadi masa pemulihan perekomian Indonesia setelah sempat mengalami penurunan yang fantastis akibat pandemi Covid-19. Penurunan level pembatasan mobilitas masyarakat, serta naiknya tingkat pertumbuhan ekonomi dari 3,70% pada tahun 2021 menjadi 5,31% pada 2022, menjadi indikator pemulihan perekonomian Indonesia. Selain itu meningkatnya digitalisasi menyebabkan hampir semua kegiataan dilaksanakan secara online, tidak terkecuali dalam hal jual beli.
Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) dalam laporan bertajuk Statistic eCommerce 2022/2023, jumlah usaha eCommerce di Indonesia pada tahun 2022 tumbuh sebesar 4,46%. Diperkirakan jumlah usaha eCommerce pada tahun tersebut sebanyak 2,9 juta usaha.
Dalam laporan tersebut juga disebutkan bahwa makanan dan minuman mendominasi sebanyak jenis barang yang banyak terjual di eCommerce yakni sebesar 43,02%. Yang kemudian disusul oleh fashion yang sebesar 15,04%. Serta kebutuhan rumah tangga dan jasa transportasi yang masing-masing sebesar 8,11% dan 5,86%.
Sedangkan menurut metode pengirimannya, 55,30% motede pengiriman yang sering digunakan yakni menggunakan pengiriman langsung ke pembeli oleh penjual. 7,32% menggunakan pengiriman langsung ke pembeli menggunakan jasa pengiriman. Dan 36,59% usaha menggunakan pengambilan pesanan langsung di toko atau titik penjemputan.