Proporsi Pekerja di Sektor Informal Kembali Naik pada 2025

Akibat minimnya lapangan kerja sektor formal, banyak penduduk Indonesia mengadu nasib di sektor informal.

Proporsi Pekerja Formal dan Informal Indonesia

(Februari 2021-2025)
Ukuran Fon:

Persoalan ekonomi dan lapangan pekerjaan merupakan masalah Indonesia dari tahun ke tahun. Perkembangan jumlah lapangan kerja tersedia selalu tertinggal dari pertumbuhan angkatan kerja, sehingga terjadilah defisit lowongan kerja di Indonesia.

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, banyak penduduk Indonesia yang bekerja di sektor informal karena keterbatasan lowongan kerja di sektor formal. Badan Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan pekerja formal sebagai tenaga kerja dengan status berusaha dibantu buruh tetap dan dibayar serta buruh/karyawan/pegawai, sementara pekerja di luar kategori tersebut dikategorikan ke dalam pekerja informal (berusaha sendiri, berusaha dibantu buruh tidak tetap/pekerja keluarga/tidak dibayar, pekerja bebas, dan pekerja keluarga/tidak dibayar).

Pekerja informal memang banyak berkontribusi bagi perekonomian Indonesia, namun pekerja informal memiliki banyak keterbatasan, seperti ketidakstabilan pendapatan, rentan terhadap perubahan ekonomi, kurangnya perlindungan hukum, hingga rentan menjadi korban pemalakan. Di lima tahun ke belakang, proporsi pekerja di sektor informal berada di angka 57-60%. Per bulan Februari 2025, 59,40% pekerja di Indonesia bekerja di sektor informal, dengan jumlah penduduk bekerja diperkirakan di angka 145,77 juta orang, maka terdapat 86,55 juta pekerja di sektor informal.

Dalam lima tahun terakhir, jumlah pekerja informal terus bertumbuh seiring bertambahnya jumlah angkatan kerja Indonesia. Jika dibandingkan dengan Februari 2021, pertumbuhan jumlah pekerja di sektor formal sebenarnya lebih tinggi daripada sektor informal. Jumlah pekerja di sektor formal telah bertumbuh 11,90%, sementara pekerja informal bertumbuh sebanyak 10,76%.

Menurut Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, kenaikan proporsi pekerja informal pada Februari 2025 didorong peningkatan partisipasi pekerja perempuan. Kemudian, jika dilihat dari lapangan usaha yang dikerjakan, peningkatan pekerja informal terjadi di sektor perdagangan makanan dan minuman.

“Kenaikan pekerja informal salah satunya terkait dengan peningkatan perempuan yang bekerja, utamanya di lapangan usaha perdagangan eceran makanan, industri pengolahan makanan, dan penyediaan makanan dan minuman.” ujar Amalia dalam Kompas (5/5/2025)

Baca Juga: Fleksibel Tapi Minim Perlindungan: Menguak Fenomena Perempuan Indonesia Memilih Sektor Informal

Sumber:

https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2025/05/05/2432/tingkat-pengangguran-terbuka--tpt--sebesar-4-76-persen--rata-rata-upah-buruh-sebesar-3-09-juta-rupiah-.html

https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2024/11/05/2373/tingkat-pengangguran-terbuka--tpt--sebesar-4-91-persen-.html

https://www.bps.go.id/id/pressrelease/2022/05/09/1915/februari-2022--tingkat-pengangguran-terbuka--tpt--sebesar-5-83-persen-dan-rata-rata-upah-buruh-sebesar-2-89-juta-rupiah-per-bulan.html

https://money.kompas.com/read/2025/05/05/214000726/proporsi-pekerja-informal-ri-bertambah-jadi-59-40-persen-bps-ungkap

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook