Pada awal Oktober 2023, yakni Sabtu, 7 Oktober 2023, warga dunia dikejutkan dengan serangan dari kelompok militan Palestina, yakni Hamas, terhadap wilayah Israel. Tepat keesokan harinya, pada Minggu, 8 Oktober 2023, Israel menyatakan perang terhadap Palestina dan mulai meluncurkan serangan balasan.
United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) mengungkapkan bahwa intensitas serangan Israel ke Palestina, khususnya di Jalur Gaza, terus meningkat. Hal ini mengakibatkan jumlah pengungsi di Jalur Gaza terus bertambah. Pada hari Kamis, 12 Oktober 2023, OCHA melaporkan bahwa serangan Israel dari darat, laut, dan udara terus meningkat di seluruh Jalur Gaza selama 6 hari berturut-turut.
Kelompok bersenjata Palestina yang berlokasi di Gaza juga disebut terus menembakkan roket ke pusat pemukiman Israel, walau jumlah dan intensitasnya tidak sebesar hari-hari sebelumnya.
OCHA turut mencatat, jumlah pengungsi di Jalur Gaza telah mencapai 423.000 orang pada tanggal 12 Oktober 2023. Lebih dari 60% pengungsi berlindung di pos-pos pengungsian dari United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees (UNRWA), sedangkan sisanya tersebar-sebar di berbagai daerah.
Terdapat lebih dari 153.000 pengungsi yang rumahnya hancur dan terpaksa mengungsi. Ada pula yang pergi dari rumah karena ketakutan. Untuk saat ini, Gaza telah memadamkan listrik secara total, sehingga layanan kesehatan, air, dan sanitasi nyaris tidak lagi tersedia dengan layak. Pemadaman ini sendiri terjadi akibat habisnya cadangan bahan bakar pembangkit listrik di Gaza setelah Israel menghentikan pasokan listrik dan bahan bakar ke daerah tersebut.