Jumlah Santri Anjlok 4 Tahun Terakhir, Pesantren Hadapi Tantangan Serius

Jumlah santri pesantren menurun drastis dalam 4 tahun terakhir, memicu kekhawatiran terhadap masa depan pendidikan keagamaan.

Perkembangan Jumlah Santri Pesantren

(2022–2025)
Ukuran Fon:

Dunia pesantren di Indonesia tengah menghadapi dinamika baru dalam beberapa tahun terakhir. Sebagai salah satu pilar pendidikan keagamaan yang telah lama berakar di tengah masyarakat, pesantren tidak hanya mencetak generasi berakhlak, tetapi juga turut berkontribusi dalam pembangunan karakter bangsa.

Namun, jumlah santri yang selama ini menjadi indikator vital dalam perkembangan pesantren menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Jumlah santri di Indonesia tercatat mengalami penurunan signifikan dalam tiga tahun terakhir berdasarkan data per semester.

Data yang dihimpun dari Kementerian Agama RI mencatat penurunan signifikan dalam jumlah santri secara nasional sejak tahun ajaran 2022 hingga 2025. Fluktuasi jumlah santri per semester ini menjadi perhatian banyak pihak, mengingat perannya yang sentral dalam sistem pendidikan nonformal berbasis agama.

Pada tahun ajaran 2022/2023 semester ganjil, jumlah santri tercatat sebanyak 4.074.011 orang. Angka ini sempat meningkat menjadi 4.845.317 pada semester genap di tahun yang sama. Namun memasuki tahun ajaran 2023/2024, terjadi penurunan cukup tajam. Jumlah santri semester ganjil turun menjadi 3.143.555 dan sedikit meningkat di semester genap menjadi 3.339.536.

Tren penurunan berlanjut pada tahun ajaran 2024/2025. Semester ganjil mencatat 3.221.332 santri, tetapi kembali anjlok pada semester genap menjadi hanya 1.605.445. Penurunan ini semakin drastis di tahun ajaran 2025/2026 semester ganjil, di mana jumlah santri tercatat hanya 1.378.687, angka terendah dalam empat tahun terakhir.

Melihat dari hasil data ini, pemerintah bersama lembaga keagamaan dan pengelola pesantren perlu segera melakukan evaluasi menyeluruh. Tanpa upaya strategis dan kolaboratif, penurunan jumlah santri ini dikhawatirkan akan berdampak pada keberlanjutan ekosistem pesantren di Indonesia yang selama ini menjadi benteng moral dan spiritual masyarakat.

Kondisi ini tidak hanya mencerminkan tantangan internal yang dihadapi lembaga pesantren, seperti kualitas pengajaran, fasilitas, dan adaptasi terhadap perkembangan zaman, tetapi juga mencuatkan persoalan eksternal seperti pergeseran minat masyarakat, kondisi ekonomi, hingga transformasi pendidikan nasional yang kian kompetitif.

Oleh karena itu, upaya menjaga eksistensi pesantren tidak bisa hanya bertumpu pada tradisi semata, melainkan perlu dibarengi inovasi, kolaborasi lintas sektor, dan kebijakan afirmatif dari negara untuk memastikan bahwa pesantren tetap menjadi pusat pembinaan generasi bangsa yang berkarakter dan berintegritas di tengah arus perubahan zaman.

Baca Juga: 10 Provinsi dengan Santri Terbanyak 2025, Jawa Timur Teratas!

Sumber:

https://emis.kemenag.go.id/pontren/statistik/pontren?secure=pQ5q0ZPfI2uFz1onu8szJTbBmK5JPuvGg8iJAXLphYk%3D

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook