Dari jumlah produksi air bersih sebanyak 5.252,8 juta meter kubik (m3) pada tahun 2021, produksi air bersih disalurkan ke berbagai sektor yang secara umum diklasifikasikan menjadi 4 sektor. Yakni sektor sosial, sektor niaga dan industri, sektor non niaga, serta sektor khusus dan lainnya.
Namun, juga terdapat data air bersih yang menjadi pemakaian sendiri oleh perusahaan air bersih dan data kebocoran yang menjadi perhitungan dalam statistik jumlah volume air bersih yang disalurkan di Indonesia.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah volume air bersih yang disalurkan adalah untuk sektor non niaga, yakni sebanyak 2.931,3 juta m3 air bersih. Nilai ini juga disebabkan oleh jumlah pelanggan air bersih dari sektor non niaga yang paling besar dibanding sektor yang lain, yakni sebanyak 14.770.595 pelanggan.
Sementara jumlah pelanggan untuk sektor niaga dan industri sebanyak 947.216 pelanggan. Jumlah ini turut mempengaruhi besar jumlah volume air bersih yang disalurkan pada sektor niaga dan industri dengan nilai sebesar 453,2 juta m3 air bersih.
Sektor sosial menempati posisi terakhir dari segi jumlah air bersih yang disalurkan. Dengan 213.275 pada sektor ini, jumlah air bersih yang disalurkan adalah sebanyak 97,8 juta m3. Lalu terdapat 165,6 juta m3 yang disalurkan kepada total 42.002 pelanggan untuk sektor khusus dan lainnya.
Adapun jumlah volume air bersih yang digunakan untuk pemakaian sendiri dan mengalami kebocoran sebanyak 728,3 juta m3. Angka ini bahkan lebih besar dari gabungan jumlah air bersih yang disalurkan semua sektor, tidak termasuk sektor non niaga.