Kegiatan Parenting Lebih Bebani Perempuan Dibanding Laki-laki

Sebanyak 21% responden perempuan mengaku menjalani parenting dengan ‘sangat sulit’, sedangkan pada laki-laki, angkanya hanya 11%.

Pengalaman Antara Laki-laki dan Perempuan dalam Mengasuh Anak

Sumber: Jakpat
GoodStats

Survei Jakpat mengungkap bahwa perempuan merasa lebih kesulitan dalam menjalani peran sebagai orang tua dibandingkan laki-laki. Survei ini dilakukan pada 18-20 Februari 2024 dengan melibatkan 494 responden yang sudah punya anak. Dengan margin of error di bawah 5%, survei memberikan gambaran menarik mengenai pengalaman parenting dari sudut pandang gender.

Hasilnya cukup mencolok. Sebanyak 21% perempuan mengaku menjalani parenting dengan ‘sangat sulit’, sedangkan pada laki-laki, angkanya hanya 11%. Jika digabung dengan kategori ‘sulit’, total perempuan yang merasa terbebani mencapai 60%, jauh lebih tinggi dibandingkan laki-laki yang berada di angka 33%.

Sebaliknya, laki-laki cenderung lebih banyak yang merasa netral atau bahkan menganggap peran sebagai orang tua cukup mudah. Sebanyak 43% responden laki-laki mengaku berada di posisi ‘netral’, dibandingkan dengan 30% perempuan. Begitu pula pada kategori ‘mudah’ dan ‘sangat mudah’, laki-laki mencatat angka yang lebih tinggi, masing-masing 17% dan 7%, sedangkan perempuan hanya 7% dan 3%.

Temuan ini mengindikasikan adanya kesenjangan dalam pengalaman pengasuhan antara laki-laki dan perempuan. Beban mental, tanggung jawab, serta ekspektasi sosial masih lebih banyak ditanggung oleh perempuan. Meskipun kini semakin banyak laki-laki yang terlibat dalam parenting, kenyataannya mereka masih cenderung merasa lebih ringan dalam menjalani peran tersebut.

Faktor budaya dan kebiasaan masyarakat mungkin menjadi salah satu penyebab mengapa perempuan merasa lebih terbebani. Dalam banyak keluarga, perempuan masih dianggap sebagai sosok utama dalam mengasuh anak, sementara keterlibatan laki-laki sering kali dipandang sebagai bantuan, bukan tanggung jawab utama.

Hasil survei ini menjadi pengingat bahwa pengasuhan idealnya merupakan tanggung jawab bersama. Dengan berbagi peran secara lebih setara, baik ayah maupun ibu bisa menjalani parenting dengan lebih seimbang, sehingga tidak ada pihak yang merasa kewalahan atau terbebani secara berlebihan.

Baca Juga: Mayoritas Pasangan Indonesia Ingin Punya Keturunan

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook