Lebih dari Setengah Penduduk Dunia Diprediksi akan Menderita Rabun Jauh di 2050

Sekitar 50% penduduk dunia akan menderita rabun jauh pada 2050, dengan prevalensi mencapai 4.758 juta jiwa untuk miopia dan 938 juta untuk miopia tinggi.

Prediksi Penderita Miopia di Dunia Hingga Tahun 2050

Sumber: WHO
GoodStats

Pernahkah kalian merasa kurang jelas saat melihat suatu benda yang jauh? Bisa jadi ini merupakan tanda-tanda penyakit rabun jauh atau miopia. Miopia merupakan suatu kondisi gangguan penglihatan yang menyebabkan kesulitan melihat benda-benda yang jauh dari mata. Menurut Martínez-Albert, N., et al (2023) penyebab timbulnya penyakit miopia merupakan gabungan dari faktor genetika, faktor kebiasaan visual, dan faktor lingkungan.

Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) dan penelitian Holden, B. A., et al (2016), miopia dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu miopia biasa dan miopia tinggi. Miopia biasa membutuhkan lensa koreksi kurang dari -0,50 Diopter (-0,50 D) di kedua mata untuk bisa melihat dengan jelas.

Sementara itu, penderita miopia tinggi membutuhkan lensa koreksi kurang dari -5,00 Diopter (-5,00 D). Dapat diartikan miopia biasa berada di rentang lensa koreksi -0,50 D hingga -5,00 D, sedangkan miopia tinggi membutuhkan lensa koreksi kurang dari -5,00 D.

Berdasarkan penelitian Holden, B. A., et al (2016), di tahun 2020 terdapat sekitar 2.620 juta manusia (±34% penduduk dunia) yang memiliki kelainan miopia, dan sekitar 399 juta manusia (±5,2% penduduk dunia) memiliki kelainan miopia tinggi.

Angka prevalensi miopia dan miopia tinggi diprediksi akan terus meningkat. Pada tahun 2030, diproyeksi sekitar 3.361 juta manusia (±39,9% penduduk dunia) memiliki kelainan miopia, dan sekitar 517 juta manusia (±6,1% penduduk dunia) memiliki kelainan miopia tinggi.

Sementara itu, di tahun 2040, diprediksi sekitar 4.089 juta manusia (±45,2% penduduk dunia) mengidap kelainan miopia, dan 699 juta manusia (±7,7% penduduk dunia) memiliki kelainan miopia tinggi. Pada tahun 2050, prevalensi miopia dan miopia tinggi diprediksi akan mencapai 4.758 juta jiwa (±49,8% penduduk dunia), dan 938 juta jiwa (±9,8% populasi dunia).

Baca Juga: Angka Kasus Kehilangan Penglihatan di Indonesia 2022

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook