Berdasarkan laporan riset Jakpat terbaru yang melibatkan 316 dari 740 responden yang pernah atau sedang mengerjakan tugas survei, terdapat beberapa tantangan utama dan kesulitan yang dihadapi saat harus menyebarkan survei. Penelitian ini dilakukan pada Januari 2025 dengan margin of error di bawah 5%.
Sebanyak 70% responden mengaku kesulitan dalam mendapatkan responden yang sesuai dengan kebutuhan penelitian mereka. Kebanyakan membutuhkan 1 minggu hingga 1 bulan untuk mengumpulkan responden, bahkan ada pula yang sampai menghabiskan lebih dari 2 bulan.
Selain itu, 55% responden juga mengalami kesulitan karena banyaknya responden yang tidak memenuhi kriteria penelitian yang telah ditetapkan, sehingga mereka harus mencari tambahan partisipan.
Keterbatasan waktu juga menjadi tantangan hebat, dengan 53% responden mahasiswa merasa waktu yang diberikan tidak cukup untuk menyelesaikan tugas survei secara optimal. Proses penelitian memakan waktu yang tidak sedikit untuk mendapat hasil maksimal.
Tak hanya itu, mahasiswa juga mengalami berbagai hambatan lain seperti kesulitan memilih topik dengan 24% responden memilih ini, diikuti tekanan sosial dalam menyelesaikan studi, serta kesulitan lain seperti analisis data yang masing-masing mengoleksi 22% responden.
Masalah keuangan juga menjadi tantangan bagi 20% mahasiswa, yang mungkin disebabkan oleh biaya dalam mendistribusikan survei atau insentif bagi responden.
Melihat data ini, dapat disimpulkan bahwa kendala utama dalam tugas survei lebih banyak bersifat teknis, seperti sulitnya mendapatkan responden yang tepat dan keterbatasan waktu. Namun, faktor nonteknis seperti tekanan sosial dan akademik juga tidak bisa diabaikan.
Beberapa mahasiswa menyiasati masalah ini dengan memanfaatkan aplikasi media sosial untuk menjaring lebih banyak responden serta menggunakan platform survei digital yang lebih efisien.
Baca Juga: Benarkah Mahasiswa Lebih Suka Pakai Metode Kualitatif dalam Penelitian