Tugas penelitian dengan metode survei merupakan hal yang dekat dengan setiap mahasiswa. Survei terbaru yang dirilis Jakpat mengungkapkan bahwa 93% responden mahasiswa mengalami stres ketika menghadapi kesulitan dalam mengerjakan tugas survei.
Laporan ini disusun untuk mengetahui tingkat stres di kalangan mahasiswa dan cara menyelesaikannya. Penelitian ini melibatkan sebanyak 306 dari 740 mahasiswa yang didistribusikan secara daring pada Januari 2025, dengan margin of error di bawah 5%.
Dari total responden yang mengalami stres, sebanyak 60% memilih tidur sebagai solusi utama, dengan proporsi yang menunjukkan bahwa perempuan lebih banyak menggunakan metode ini (61%) dibandingkan laki-laki (58%).
Lebih lanjut, di posisi kedua, menyantap makanan favorit juga menjadi strategi pilihan dalam mengatasi stres, dengan rerata 53% responden memilih melakukannya. Perempuan lebih banyak memilih cara ini (60%) ketimbang laki-laki (44%).
Selain dua pilihan utama, curhat kepada orang terdekat juga dipandang jadi cara efektif hilangkan stres oleh 37% responden. Dalam hal ini, perempuan juga lebih sering berbagi cerita (42%) dibandingkan laki-laki (29%).
Mengatasi stres dengan olahraga menjadi pilihan terbanyak selanjutnya, yang lebih dominan di kalangan laki-laki dengan capaian sebesar 43% dibandingkan perempuan dengan angka 15%.
Adapun, pilihan terakhir untuk mengatasi stres adalah dengan menangis, dengan 24% responden memilih metode ini. Perempuan jauh lebih sering menggunakan cara ini (36%) dibandingkan laki-laki (7%).
Studi ini menunjukkan bahwa stres merupakan tantangan umum yang dihadapi mahasiswa dalam mengerjakan tugas survei penelitian. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk menemukan cara yang sehat dalam mengelola stres agar tetap produktif dan menjaga kesejahteraan mental mereka.
Baca Juga: Simak Daya Tampung Fakultas Ilmu Sosial dan Hukum UNJ 2025