Layaknya sebuah bangunan, bumi juga memiliki kapasitas sendiri. Kapasitas bumi ini dinamakan biokapasitas. Saat ini, manusia memanfaatkan segala sesuatu yang tersedia di bumi 1,7 kali lebih cepat dari biokapasitas yang dapat perbarui.
Berdasarkan hasil perhitungan jejak ekologis per individu dan biokapasitas global, Global Footprint Network melalui Earth Overshoot Day 2022 menyebutkan bahwa jika seluruh manusia di bumi hidup seperti orang-orang di Qatar, maka dibutuhkan 9 planet serupa dengan bumi untuk memenuhi kebutuhan seluruh penghuninya.
Hal ini disebabkan oleh dominasi sektor minyak dan gas di Qatar. Negara tersebut juga rawan terdampak perubahan iklim.
Selanjutnya adalah kehidupan di Luksemburg. Selain terkenal dengan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) tertinggi di dunia, Luksemburg juga dikenal sebagai negara penambang baja. Jika manusia di dunia hidup sebagaimana masyarakat Luksemburg hidup sehari-hari, dibutuhkan 8,2 planet bumi.
Lebih lanjut, seluruh manusia di bumi perlu dibagi ke dalam 5,2 bumi lainnya agar kebutuhannya bisa terpenuhi jika memiliki gaya hidup seperti masyarakat Bahrain dan Kepulauan Cook.
Kehidupan di Kanada, Estonia, Uni Emirat Arab, dan Amerika Serikat punya estimasi jumlah bumi yang sama di angka 5,1 bumi. Namun, berdasarkan jumlah negara yang dibutuhkan, Uni Emirat Arab punya angka yang jauh lebih besar.
Setidaknya, harus ada 15,7 negara di bumi untuk menampung masyarakat Uni Emirat Arab dengan gaya hidupnya. Pada kategori ini, Singapura berada di posisi puncak dengan kebutuhan 104,6 negara.
Sementara itu, berdasarkan biokapasitas dan jejak ekologis Indonesia, jumlah bumi yang dibutuhkan 1,1 bumi jika seluruh manusia memiliki kehidupan seperti orang Indonesia. Selain itu, masyarakat Indonesia membutuhkan tambahan 0,4 bagian Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya.
Baca Juga: 7 Negara Eropa dengan Biaya Hidup Termahal
