Merokok telah menjadi kebiasaan yang mengakar di Indonesia. Bagaimana tidak, barang satu ini dapat dijumpai di toko-toko hampir di setiap sudut kota. Bahkan, Indonesia pernah dinobatkan sebagai negara dengan jumlah perokok pria terbesar di dunia.
Meskipun berbagai upaya pencegahan dan edukasi sudah dilakukan untuk menekan jumlah perokok, angkanya masih saja terus bertambah. Parahnya lagi, kebiasaan merokok ini bahkan sudah ditanamkan sejak kecil.
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan, sebagian besar masyarakat Indonesia pertama kali merokok pada usia 15-19 tahun. Angka tersebut mencapai 56,5% dari total responden. Hal ini menunjukkan bahwa perhatian lebih dari masyarakat dan pemerintah masih dibutuhkan untuk menyadarkan bahwa sejatinya merokok adalah tindakan yang berbahaya bagi tubuh.
Selanjutnya, sebanyak 18,4% responden merokok pertama kali pada usia 10-14 tahun. Meskipun jumlahnya jauh lebih rendah dari yang sebelumnya, merokok di usia 10-14 tahun dapat memberikan dampak negatif yang lebih signifikan terhadap kesehatan, sosial, serta psikologis.
Berikutnya, 17,1% responden mengaku mulai merokok di usia 20-24 tahun. Walau usia ini sudah lebih matang dibandingkan kelompok usia remaja, risiko kesehatan dan potensi kecanduan akibat merokok tetap tidak bisa diabaikan.
Berada jauh di bawah ketiga rentang umur di atas, sebanyak 3,8% merokok pertama kali di usia 25-29 tahun, 2,9% pada usia di atas 30 tahun, dan terakhir sebanyak 1,5% pada usia 4-9 tahun.
Baca Juga: Indonesia No 1 Negara dengan Jumlah Pria Perokok Terbesar di Dunia