Gulungan tembakau yang dilapisi daun atau kertas telah menjadi isapan yang familiar di kalangan masyarakat indonesia. Nikotin yang terkandung di dalam rokok bersifat stimulan ringan atau adiktif. Hal tersebut membuat kegiatan merokok sebagai suatu kebiasaan, bahkan bisa menyebabkan efek kecanduan serta ketergantungan.
Indonesia menjadi salah satu negara di dunia yang masyarakatnya dipenuhi perokok. Di negara ini, berbagai kalangan baik pria maupun wanita serta di berbagai usia, bisa menjadi perokok.
Penyumbang pengguna rokok di Indonesia mayoritas dari golongan pria. Data yang dirilis Our World in Data memperlihatkan bahwa Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara dengan jumlah pria perokok terbesar di dunia.
Prevalensi dihitung berdasarkan penggunaan tembakau saat ini. Data yang dimasukkan merupakan data dari pria berusia 15 tahun ke atas yang merokok dalam bentuk apapun, termasuk rokok, cerutu, pipa, atau produk tembakau lainnya. Data termasuk mereka yang merokok setiap hari, tidak setiap hari, dan kadang-kadang.
Dari data tersebut. persentase perokok laki-laki di Indonesia mencapai 71,4%. Prevalensi tersebut naik dari tahun 2000 dengan nilai sebesar 63,8%, perubahan relatif sebesar 12% atau perubahan absolut sebesar 7,6.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga menjelaskan prevalensi perokok aktif di Indonesia terus meningkat. Jumlah perokok aktif diperkirakan mencapai 70 juta orang, dengan 7,4% di antaranya perokok berusia 10-18 tahun.
“Kita dihadapkan dengan bahaya pertumbuhan perokok aktif di Indonesia, terutama pada anak remaja,” ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan Eva Susanti dalam temu media dengan tema “Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2024”, Rabu (29/5/2024).
Peringkat ke-2 dengan proporsi perokok sebesar 68,5% dipegang oleh Myanmar. Angka tersebut turun 15,3 secara absolut atau turun 18% dari tahun 2000. Selanjutnya di posisi ketiga adalah Timor-Leste dengan proporsi 67,6%. Nilai tersebut turun sebesar 22% dengan perubahan absolut turun 19,1 dari tahun 2000.