Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Jawa merupakan pulau dengan perusahaan hortikultura terbanyak pada 2024, yakni mencapai 195 unit. Angka tersebut sangat tinggi jika dibandingkan dengan pulau-pulau lainnya yang ada di Indonesia.
Sumatra memiliki 38 perusahaan hortikultura, Bali dan Nusa Tenggara dengan 21 unit, Kalimantan dengan 8 unit, Sulawesi dengan jumlah 7 unit, dan terakhir Maluku dan Papua dengan 5 unit.
Jumlah keseluruhan perusahaan hortikultura yang ada di Indonesia mencapai 274 unit. Angka tersebut menurun 18,21% atau sebanyak 61 perusahaan jika dibandingkan dengan tahun lalu 2023.
Perusahaan hortikultura adalah perusahaan berbadan hukum yang bergerak dalam kegiatan budidaya/pembibitan tanaman hortikultura di atas lahan yang dikuasai, dengan tujuan ekonomi/komersial dan mendapat izin dari instansi yang berwenang dalam pemberian izin usaha tanaman hortikultura.
Pada tahun 2023, perusahaan hortikultura di Indonesia mengusahakan berbagai kelompok tanaman. Komoditas yang paling banyak dikelola adalah tanaman buah-buahan yang mencapai 32,12% dari total perusahaan hortikultura.
Tanaman buah-buahan ini meliputi tanaman buah-buahan semusim seperti melon, semangka, dan blewah serta tanaman buah-buahan tahunan seperti rambutan, duku, sawo, hingga jambu air.
Selain buah-buahan, 29,2% perusahaan hortikultura mengusahakan tanaman sayuran, meliputi tanaman sayuran semusim seperti wortel, kentang, bawang putih, kembang kol, dan masih banyak lagi serta tanaman sayuran tahunan seperti melinjo, petai, dan jengkol.
Ketiga, terdapat pula perusahaan yang mengusahakan lebih dari satu kelompok komoditas, mencapai 17,52% dari total perusahaan yang ada. Sebanyak 18,98% perusahaan hortikultura mengusahakan tanaman hias. Hanya 2,19% perusahaan hortikultura yang mengusahakan biofarmaka sebagai komoditas utama.
