Perayaan berakhirnya bulan Ramadhan di Indonesia selalu diidentikkan dengan mudik lebaran yang merujuk pada budaya masyarakat Indonesia untuk melakukan perjalanan pulang ke kampung halaman saat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Oleh karena itu, tak heran jika pelabuhan, bandara, stasiun kereta, hingga jalan tol akan padat pemudik saat cuti lebaran.
Menurut data hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) dari Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI), potensi pergerakan masyarakat selama lebaran 2024 akan mencapai 193,6 juta orang atau setara 71,7% dari total populasi penduduk Indonesia.
"Angka tersebut meningkat dibanding potensi pergerakan masyarakat pada masa Lebaran 2023 yakni 123,8 juta orang," ungkap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam situs resmi Kemenhub RI pada Selasa (12/03/2024) silam.
Dalam hasil survei Potensi Pergerakan Angkutan Lebaran Tahun 2024 oleh BKT dari Kemenhub RI ini, diungkapkan juga minat pilihan moda transportasi yang akan digunakan pemudik.
Hasilnya, kereta api antar kota menjadi moda transportasi yang paling banyak dipilih masyarakat untuk mudik lebaran di tahun 2024 ini. Angka persentasenya sendiri mencapai 20,3% atau sebanyak 39,32 juta orang.
Selanjutnya, peringkat kedua diduduki oleh Bus dengan persentase responden yang memilihnya sebesar 19,37% atau sebanyak 37,51 juta orang. Hasil ini diikuti dengan mobil pribadi sebesar 18,29% (35,42 juta orang), sepeda motor sebesar 16,07% (31,12 juta orang), dan mobil sewa sebesar 6,01% (11,64 juta orang).
Selain itu, survei ini juga menunjukkan daerah asal perjalanan terbanyak untuk mudik lebaran pada 2024 berasal dari Jawa Timur. Adapun angka persentasenya sebesar 16,2% atau sebanyak 31,3 juta orang.
Sementara untuk daerah yang menjadi tujuan terbanyak dari pemudik lebaran pada 2024 ini adalah Jawa Tengah. Di mana angka persentasenya mencapai 31,8% atau sebanyak 61,6 juta orang.