Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) jadi momok menakutkan bagi banyak orang di Indonesia. Bagaimana tidak, dari tahun ke tahun karhutla terus mengalami kenaikan setiap tahunnya. Yang bahkan pada 2023, karhutla kembali marak dan menyebabkan berbagai dampak buruk baik bagi fauna dan flora maupun manusia itu sendiri.
Berdasarkan data Badan Nasional penanggulangan Bencana (BNPB), terhitung sudah ada 526 kejadian karhutla di Indonesia sejak 1 Januari – 5 September 2023. Meskipun baru delapan bulan berjalan dan masih akan menghitung empat bulan berikutnya hingga sampai pada penghujung tahun, kasus karhutla tersebut sudah melonjak 108,73% jika dibandingkan dengan tahun 2022 yang sebanyak 252 kejadian.
Bahkan angka karhutla di tahun ini hampir menyamai jumlah kasus karhutla sepanjang 2021 yang jumlahnya sebanyak 579 kejadian. Adapun menurut Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan bahwa penyebab meningkatkan karhutla dipengaruhi oleh fenomena El Nino.
Meskipun El Nino di tahun ini masih dalam kategori rendah hingga moderat, namun nyatanya hal tersebut sangat berpengaruh terhadap kehutanan. Abdul memperkirakan bahwa El Nino akan berada di skala menengah hingga huat pada tahun 2024. Sehingga pemerintah harus mampu mempersiapkan dan mengatasi dampak potensi dan karhutla di tahun depan.