Pada Desember 2023 lalu, Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) resmi memasukkan Hari Bersih-bersih Sedunia atau World Cleanup Day (WCD) ke dalam Kalender Hari dan Minggu Internasional. Perayaan tersebut kemudian diperingati setiap tanggal 20 September.
Hari Bersih-bersih Sedunia diadakan guna menumbuhkan kesadaran masyarakat dunia dan mendorong perubahan sosial demi mengatasi isu-isu terkait pengelolaan limbah dan sumber daya yang berkelanjutan. Semua pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat nasional, regional, dan lokal, diharapkan turut bergabung menyukseskan kampanye ini.
Aksi ini berawal di Estonia, sebuah negara kecil di sudut timur laut Eropa. Pada 2008, lebih dari 50 ribu orang berkumpul untuk membersihkan sampah-sampah yang tersebar di seluruh penjuru negeri. Dalam kurun waktu 5 jam saja, sampah yang berhasil diangkut mencapai 10 ribu ton.
Perhatian warga sipil terhadap kebersihan lingkungan yang begitu tinggi tercermin dari tingginya skor Indeks Kinerja Lingkungan atau Environmental Performance Index (EPI). Pada 2024, Estonia memperoleh nilai 75,3 yang mengantarkannya di peringkat pertama sebagai negara terbersih di dunia.
Baca Juga: Negara-Negara Terbersih di Dunia, Ada yang Pernah Kamu Kunjungi?
Semangat di Estonia lantas menyebar secara global. Setiap tahunnya, jutaan orang di berbagai belahan dunia berpartisipasi dalam gerakan ini. Tidak hanya itu, jumlah negara yang bergabung pun terus bertambah.
Pada 2018, bermula di Fiji, 18 juta partisipan melakukan pembersihan lingkungan. Sebanyak 157 negara atau teritori turut serta dan sekitar 76% merupakan negara anggota PBB.
Jumlah partisipan meningkat 18% pada 2019. Sebanyak 21,2 juta orang dari 180 negara kompak membersihkan sampah yang mengotori pantai, sungai, hutan, dan jalanan. Hebatnya lagi, negara dengan partisipan terbanyak diraih oleh Indonesia. Sekitar 9 juta orang dari berbagai pulau menyukseskan acara ini.
Sukarelawan yang tergabung kemudian menyusut pada 2020 dan 2021 sebagai imbas dari berbagai pembatasan aktivitas sewaktu COVID-19 melanda. Jumlah orang yang berpartisipasi masing-masing sebanyak 8,9 juta dan 8,6 juta.
Jumlah pahlawan lingkungan kembali naik usai dunia mulai pulih dari pandemi. Pada 2022, sebanyak 14,8 juta orang dari 190 negara dan teritori berhasil mengangkut 60 ribu ton sampah. Kali ini, Indonesia berada di urutan keempat sebagai negara dengan partisipan terbanyak, yaitu 1,9 juta orang.
Tahun lalu, negara yang ikut serta mengambil peran kian bertambah. Sebanyak 19,1 juta orang dari 198 negara turut andil dalam membersihkan planet. Angka tersebut meningkat 29% dibanding 2022 dan bertambah lebih dari dua kali lipat sejak pandemi.
Pencapaian gerakan Hari Bersih-bersih Dunia dalam beberapa tahun terakhir menjadi bukti bahwa kolaborasi global dapat memberikan dampak signifikan terhadap kelestarian lingkungan.
Aksi bersama ini tentu perlu disambut lebih banyak masyarakat dari segala lapisan dalam menghadapi tantangan global seperti perubahan iklim dan pengelolaan limbah yang kompleks.
Baca Juga: Deretan Negara Penghasil Sampah Makanan Terbesar di Dunia, Ada Indonesia?