Pelita Jaya Jakarta akhirnya berhasil keluar sebagai juara liga basket tertinggi Indonesia setelah mengalahkan Satria Muda Jakarta. Tren runner up yang disandang Pelita Jaya sejak 2018 berakhir di Indonesia Basketball League (IBL) 2024. Ini adalah gelar juara kedua Pelita Jaya setelah yang pertama pada 2017 lalu.
Jauh sebelum Pelita Jaya merangkak ke laga puncak Indonesia Basketball League, Satria Muda telah lebih dulu bergelut dengan Aspac Jakarta (kemudian berganti nama menjadi Stapac pada 2019). Sejak 2003, dua tim ini silih berganti merebut gelar juara di partai final hingga 2009.
Hingga Stapac Jakarta dinyatakan bubar pada 2021, tim perkasa ini telah mengoleksi lima gelar juara. empat di antaranya dengan mengalahkan Satria Muda, terakhir pada 2019.
Pada musim itu, Stapac Jakarta banyak mencetak bintang masa depan Indonesia. Termasuk Abraham Damar Grahita, salah satu point-guard terbaik Indonesia lima tahun setelahnya.
Rivalitas Satria Muda Jakarta dan Pelita Jaya Jakarta baru terjadi sejak musim 2012. Saat itu, liga basket Indonesia bernama National Basketball League (NBL) sebelum berganti lagi menjadi Indonesia Basketball League pada 2015.
Selama 21 tahun bergulir, Satria Muda memijakkan kaki di laga final sebanyak 17 kali. Hingga kini, Satria Muda sudah mengoleksi 11 trofi juara dan enam gelar runner up. Kekalahan Satria Muda di partai final hanya terjadi di tangan Stapac dan Pelita Jaya.
CLS Knights Surabaya dan Prawira Bandung masing-masing mengoleksi satu gelar juara. Keduanya juga sama-sama pernah berlaga di partai final sebanyak dua kali, di mana kekalahan terjadi saat melawan Satria Muda, dan kemenangan diraih saat bertemu Pelita Jaya.
CLS Knights Surabaya menang atas Pelita Jaya di partai final IBL 2019. Kalah di laga final pertama, CLS Knights berhasil mencetak kemenangan di laga kedua dan memaksakan pertandingan hingga laga ketiga. Dominasi CLS Knights terhadap Pelita Jaya sudah ditunjukkan sejak awal laga ketiga dan membawa CLS Knights pada kemenangan dengan skor 67-61.
Sementara itu, Prawira Bandung meraih kemenangan pertamanya pada IBL 2023. Prawira Bandung cukup membutuhkan dua laga final untuk mengalahkan Pelita Jaya yang sudah susah payah menyingkirkan Satria Muda di laga semifinal.
Sementara Satria Muda mengoleksi gelar juara terbanyak, Pelita Jaya memiliki tren sebagai runner up terbanyak di IBL. Dari sembilan partai final yang dicapai Pelita Jaya, tujuh kali tim dengan jargon #PunyaJakarta ini harus puas dengan gelar runner up.
Penantian panjang Pelita Jaya pun akhirnya tercapai pada IBL 2024. Investasi besar-besaran pada pemain dan tim kepelatihan membuahkan hasil yang manis.
Anthony Beane yang memperkuat Indonesia Patriots di musim sebelumnya merapat dengan tim ini sebagai pemain naturalisasi. Brandon Jawato kembali bergabung dengan Pelita Jaya setelah sempat berlaga di B-League, liga basket Jepang. Tak sampai di situ, Reza Guntara, yang berhasil membawa Prawira Bandung ke pentas juara di musim sebelumnya juga ditarik oleh Pelita Jaya.
Pada IBL 2024, laga final kembali menyajikan pertandingan klasik yang mempertemukan Pelita Jaya dan Satria Muda. Sempat kalah di laga pertama, privilese laga kandang untuk Pelita Jaya tak dibiarkan begitu saja.
Dua laga berikutnya pun dimenangkan oleh Pelita Jaya di hadapan PJ Holics yang memenuhi Indoor Stadium, Tangerang. Skor akhir 73-65, Pelita Jaya Jakarta juara.
Baca juga: Daftar Tim Langganan Juara Basketball Champions League Asia