Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat bahwa kinerja Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) Indonesia per 15 Maret 2024 masih mengalami surplus dan terjaga cukup baik secara keseluruhan. Pendapatan negara di tahun ini mencapai Rp493,2 triliun, setara dengan 17,6% dari total target tahun 2024 yang sebesar Rp2.802,3 triliun. Nilai tersebut turun 5,4% (year-on-year/yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
"Adapun anggaran pendapatan negara tahun 2024 sebesar Rp493,2 triliun atau 17,6% dari target. Pertumbuhan penerimaan negara yang sangat tinggi berada pada tahun 2021 dan 2022," ungkap Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani Indrawati, melalui konferensi pers APBN Kita Edisi Maret 2024, Senin (25/03/2024).
Lebih lanjut, walau kinerjanya dinilai baik, surplus APBN mengalami penurunan dibandingkan periode Maret 2023. Surplus di tahun ini mencapai Rp22,8 triliun, sedangkan surplus di tahun 2023 lalu nilainya jauh lebih besar, mencapai Rp122,9 triliun. "Surplus tahun ini lebih rendah dibandingkan surplus tahun sebelumnya," lanjut Sri Mulyani.
Turunnya surplusi ini diakibatkan realisasi pendapatan negara yang menurun, namun belanjanya malah terus naik. Realisasi belanja negara per 15 Maret 2024 mencapai Rp470,3 triliun, setara dengan 14,1% total pagu anggaran tahun 2024 yang sebesar Rp3.325,1 triliun. Adapun realisasi belanja tersebut naik 18,1% yoy.