Pada Jumat (14/3/2025) Bank Indonesia (BI) meluncurkan metode pembayaran Quick Response Code Indonesia (QRIS) Tap. Metode pembayaran ini memungkinkan pengguna melakukan transaksi tanpa memindai QR Code. Untuk menggunakan QRIS Tap, ponsel pengguna harus memiliki fitur Near Field Communication (NFC), sehingga pengguna QRIS Tap cukup menempelkan ponsel ke mesin pembaca untuk melakukan pembayaran.
QRIS sendiri merupakan metode pembayaran yang telah dirilis untuk publik sejak 1 Januari 2020, dan menjadi metode pembayaran favorit bagi banyak orang. Menurut IDN Research Institute, QRIS telah menjadi bagian dari kehidupan Gen Z dan Millenial Indonesia.
Penggunaan QRIS terus meningkat selama empat tahun terakhir. Menurut Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI), sejak diluncurkan hingga tahun 2024 nominal transaksi QRIS telah menyentuh Rp1.021,75 triliun. Pada tahun pertama QRIS diluncurkan, nominal transaksi QRIS berada di angka Rp8,21 triliun, dan volume transaksi di angka 124,11 juta transaksi.
Memasuki tahun kedua, volume transaksi QRIS bertumbuh ke angka 374,69 juta transaksi, dengan nominal transaksi Rp27,63 triliun. Pada tahun ketiga volume transaksi QRIS kembali bertumbuh ke angka 1.003,19 juta transaksi dengan nominal transaksi mencapai Rp99,98 triliun.
Pada tahun 2023 volume transaksi QRIS menyentuh angka 2,14 miliar dengan nominal transaksi mencapai Rp226 triliun. Tahun 2024 volume dan nominal transaksi QRIS mencapai angka tertinggi selama empat tahun terakhir, volume transaksi QRIS pada tahun ini mencapai 6,24 miliar transaksi, dan nominal transaksi pada tahun ini mencapai Rp659,93 triliun.
Menurut Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Dicky Kartikoyono, saat ini QRIS Tap hanya dapat digunakan melalui ponsel berbasis Android.
“Karena bisa dikatakan android aksesnya dibuka, bisa untuk semua merek handphone dan semua jenis transaksi,” ujar Dicky kepada Tempo, Kamis (20/3/2025).
Kemudian, Dicky juga menambahkan, ke depannya QRIS Tap juga dapat digunakan melalui ponsel berbasis iOS atau Apple.
"Nanti tentunya mereka bersama industri lihat, kalau Indonesia pasarnya besar, apalagi Apple invest di Indonesia, ya pasti semoga bisa juga digunakan," lanjut Dicky.
Baca Juga: QRIS Jadi Metode Bayar Andalan Gen Z dan Milenial, Ini Frekuensi Penggunaannya