Dengan seluruh perkembangan teknologi yang ada, agaknya tidak sulit untuk menekankan bahwa perilaku membaca gen Z berbeda dengan generasi lainnya. Gen Z lahir dalam rentang tahun 1997 hingga 2012, saat-saat di mana teknologi berkembang dengan pesat.
Melansir Indonesia Gen Z Report 2024 yang dikeluarkan oleh IDN Research Institute, gen Z kini kebanyakan membaca secara artikel dan berita dari portal online, tidak lagi menggunakan koran sebagai sumber informasi utama. Selain dari portal online, 24% responden juga ternyata masih suka membaca buku fisik, dan 19% lainnya lebih suka menggunakan ebook, terutama untuk gen Z dengan kelompok usia yang lebih muda.
Sebanyak 2% responden lebih suka menggunakan audiobook, dan beberapa lainnya masih suka membaca koran dan majalah. Menariknya, masih ada segelintir responden yang mengaku tidak suka membaca.
Untuk buku fisik sendiri, mayoritas gen Z suka membaxa semua genre. Meski begitu, kelompok gen Z yang lebih muda memang lebih suka membaca buku ketimbang membaca artikel berita, berbeda dengan kelompok gen Z yang lebih tua.
Dengan demikian, dapat dilihat bahwa minat baca generasi muda sejatinya masih tinggi. Hanya saja, akses terhadap buku, baik fisik maupun digital yang sulit membuat kegiatan membaca ini menjadi terbatas. Pendiri Busa Pustaka, gerakan literasi di Provinsi Lampung, Adi Sarwono, mengungkapkan bahwa masih banyak penduduk di sana yang kesulitan mendapat akses terhadap bahan bacaan. Hal ini dikarenakan akses internet yang masih belum merata di Indonesia.
"Bukannya minat baca mereka rendah, tapi mereka kesulitan mendapat akses buku. Saat saya datang ke tempat-tempat baru, mereka jadi sangat antusias ketika mereka bisa mendapat akses membaca," ujarnya, mengutip Indonesia Gen Z Report.