Berdasarkan data rilis pertumbuhan ekonomi Triwulan I tahun 2025 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap positif walaupun mengalami perlambatan yaitu sebesar 4,87% secara year-on-year. Angka tersebut dibawah ekspektasi pasar yang diproyeksikan sebesar 4,91%. Selain itu, angka ini juga lebih rendah dari kuartal sebelumnya yang tumbuh 5,02%.
Penyebab perlambatan pertumbuhan ekonomi
Salah satu penyebab melemahnya pertumbuhan ekonomi Indonesia Triwulan I tahun 2025 adalah pelemahan konsumsi rumah tangga. Sebagai komponen tertinggi pada PDB, sebesar 54,53% pada Triwulan I 2025, pertumbuhan konsumsi rumah tangga secara year-on-year hanya tumbuh 4,89% melemah dari 4,98% pada Triwulan sebelumnya. Hal ini menggambarkan tekanan daya beli pada masyarakat.
Penyebab lainnya yaitu komponen pengeluaran pemerintah yang mengalami kontraksi cukup dalam yaitu sebesar -1,38% year-on-year. Angka tersebut berbalik arah dari Triwulan sebelumnya yang sebesar 4,17%. Kontraksi yang dalam tersebut disebabkan oleh kebijakan efisiensi anggaran yang diterapkan oleh pemerintah pada awal tahun.
Selain itu, investasi pada Triwulan I juga mengalami perlambatan. Pertumbuhan investasi hanya mencapai 2,12%, turun signifikan dari 5,03% pada Triwulan sebelumnya. Melambatnya investasi ditengarai oleh keputusan wait and see para investor di tengah ketidakpastian global yang sedang terjadi.
Dari sisi pertumbuhan ekspor, Indonesia mengalami perlambatan menjadi 6,78% dari sebelumnya 7,63%. Hal tersebut mencerminkan permintaan global yang lesu. Pertumbuhan impor pada Triwulan I 2025 juga mengalami perlambatan yang tajam dari menjadi 3,96% dari 10,36%. Perlambatan ini terjadi di tengah melemahnya daya beli domestik.
Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan I 2025 tetap tumbuh positif namun mengalami perlambatan dibandingkan Triwulan sebelumnya. Perlambatan tersebut disebabkan oleh adanya tekanan dari sisi domestik maupun eksternal. Mengatasi tekanan tersebut, diperlukan langkah dan kebijakan pemerintah untuk terus mendorong tercapainya target pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8%.
Baca Juga: 10 Negara Berkembang di Asia Timur & Pasifik dengan Pertumbuhan Ekonomi Tertinggi 2025-2026
