Usaha penyedia makan dan minum kini semakin berkembang bersamaan dengan perkembangan pariwisata. Jika dikemas secara modern, dan didukung perkembangan teknologi melalui media sosial, tentu menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang datang. Apalagi makanan yang dijual merupakan makanan khas dan unik serta penyajian yang unik dan menarik.
Tentu pemasaran dan promosi yang baik akan membantu penjualan. Berdasarkan data yang dihimpun oleh Badan Pusat Statistik dalam laporan yang bertajuk Statistik Penyedia Makan Minum 2021, sarana promosi yang sering digunakan oleh usaha penyedia makanan dan minuman yaitu melalui sarana internet dengan persentase 63,18%.
Selain itu media lain yang dianggap cukup efektif adalah menggunakan spanduk atau billboard yang mana sering digunakan sebanyak 44,22% dari usaha penyedia makan dan minuman.
Sedangkan sebagian besar usaha penyedia makan dan minum telah melakukan penjualan secara online yaitu sebesar 86,74%. Sementara itu hanya 13,26% usaha yang belum melakukan penjualan secara online.
Sarana yang banyak digunakan dalam penjualan secara online adalah melalui layanan pemesanan yang dilakukan pihak ketiga yaitu sebesar 45,08%. Selanjutnya diikuti dengan media sosial sebesar 40.29%. Di sisi lain, penjulan melalui website hanya sebesar 16,63%.
Data dan informasi mengenai usaha penyedia makan minum di Indonesia diperoleh dari hasil survei tahunan usaha penyedia makan minum yang dilakukan oleh BPS. Survei tersebut dilaksanakan pada bulan April sampai dengan September 2022 terhadap seluruh usaha restoran/rumah makan yang berskala menengah besar di seluruh Indonesia