Dari total pengeluaran kesehatan masyarakat Indonesia (meliputi yang keluar dari kantong sendiri [Out of Pocket / OOP]) maupun dibayarkan oleh pihak ketiga [asuransi kesehatan, keluarga, teman, dll]), lebih dari separuh proporsinya digunakan untuk biaya pelayanan pengobatan / kuratif. Pelayanan jenis tersebut diberikan setelah adanya penyakit / gangguan kesehatan.
Mengacu pada Profil Kesehatan Ibu dan Anak Tahun 2022 yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), porsi biaya yang keluar untuk pembiayaan pengobatan / kuratif adalah sebesar 58,30% dari keseluruhan biaya kesehatan. Persentase ini menurun dibanding tahun-tahun sebelumnya yaitu 72,28% pada 2020 dan 64,39% pada tahun 2021. Secara rata-rata, pengeluaran masyarakat per kapita untuk jenis layanan ini adalah Rp18.754,00 per bulannya.
Jenis pelayanan kesehatan selanjutnya yaitu pencegahan / preventif, biaya dari sektor ini sebesar 29,13%, dengan rata-rata pengeluaran penduduk adalah Rp9.370,00 perbulannya. Persentase ini meningkat sebesar 6,31% dibanding tahun 2021. Lebih dari sepertiga pengeluaran sektor ini digunakan untuk biaya tes kesehatan / kesehatan dini / medical check up, sedangkan 20% lainnya untuk pemeliharaan kesehatan lainnya seperti fitness, urut, yoga, futsal, dan lain-lain.
Sementara itu, sebesar 12,57% dari total pengeluaran biaya kesehatan diperuntukkan bagi biaya obat. Rata-rata per kapita tiap bulan untuk biaya obat masyarakat pada tahun 2022 adalah Rp4.044,00. Nilai ini menurun dibanding dengan tahun sebelumnya yaitu Rp4.395,00.
Dominannya pengeluaran masyarakat untuk sektor pengobatan / kuratif di bidang kesehatan ini menunjukkan diperlukannya transformasi sistem kesehatan yang lebih mempromosikan pola hidup sehat.