Rekomendasi LCOE (Levelized Cost of Electricity) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

LCOE yang direkomendasikan untuk pembangkit listrik tenaga nuklir adalah Rp1.484/kWh, sedangkan rentang LCOE-nya adalah antara Rp866 hingga Rp2.263/kWh.

Rekomendasi LCOE (Levelized Cost of Electricity) untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)

ASEAN Centre For Energy (ACE)
GoodStats

Meskipun merupakan teknologi rendah karbon, pembangkit listrik tenaga nuklir sebenarnya tidak terbarukan. Panas yang dihasilkan oleh bahan bakar nuklir untuk menghasilkan uap yang menggerakkan turbin akan berhenti begitu bahan bakar radioaktif habis.

Hingga saat ini, Indonesia belum menggunakan energi nuklir untuk menghasilkan listrik. Kondisi geografis Indonesia, yang rentan terhadap bencana alam seperti gempa bumi, biasanya menjadi alasan. Pembangkit listrik tenaga nuklir sering dikaitkan dengan risiko kecelakaan yang tinggi, meskipun pabrik nuklir modern memiliki desain tahan gempa.

Meskipun demikian, rencana untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga nuklir sedang direvisi kembali di Indonesia, mengingat kebutuhan teknologi rendah karbon untuk mencapai target net zero emission pada tahun 2060.

LCOE yang direkomendasikan untuk pembangkit listrik tenaga nuklir adalah Rp1.484/kWh, sedangkan rentang LCOE-nya adalah antara Rp866 hingga Rp2.263/kWh. Nilai ini relatif lebih tinggi dari CFPP dan CCGT tetapi masih lebih rendah dari generator diesel. Jenis teknologi yang diadopsi oleh pembangkit listrik tenaga nuklir memiliki dampak signifikan pada LCOE-nya. Secara global, biaya investasi teknologi ini berkisar antara Rp39 juta hingga Rp92 juta untuk setiap kW kapasitas pada tahun 2022.

Teknologi yang digunakan oleh pembangkit listrik tenaga nuklir memiliki dampak yang signifikan pada LCOE-nya. Secara global, biaya investasi untuk teknologi ini berkisar antara Rp 40 juta hingga Rp 94 juta untuk setiap kW kapasitas pada tahun 2022. Sementara itu, dalam perencanaan pemerintah terbaru, energi nuklir diharapkan dapat menghasilkan sekitar 31 GW listrik pada tahun 2040, dengan perkiraan kebutuhan investasi sekitar Rp 94 triliun per GW.

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook