International Data Corporation (IDC) mencatat adanya kenaikan pengiriman smartphone global pada Kuartal II 2025. Jumlah pengiriman mencapai 296,5 juta unit, naik 1,4% dibanding tahun lalu.
Meski terjadi kenaikan, ketidakpastian akibat pajak dan kondisi ekonomi global berpotensi menurunkan permintaan di setiap negara. Smartphone lama kelamaan tidak lagi dianggap sebagai kebutuhan utama, terutama di negara-negara berkembang.
“Ketidakpastian ekonomi cenderung menekan permintaan di pasar lower end, di mana sensitivitas terhadap harga sangat tinggi. Hasilnya, pertumbuhan pasar Android secara keseluruhan akan turun.” tutur direktur peneliti senior Worldwide Client Devices, IDC, Nabila Popal (8/8/2025).
Lebih lanjut, jika ditinjau berdasarkan merek, Samsung masih memuncaki daftar, dengan pangsa pasar mencapai 19,6%, berhasil mengirimkan 58 juta unit pada Kuartal II 2025, naik 7,9% dibanding tahun lalu.
Dominasi Samsung tak lepas dari penjualan Galaxy A36 dan A56 yang tumbuh signifikan pada kuartal tersebut, dilengkapi dengan fitur-fitur AI yang membuat konsumen menjadi penasaran dan tertarik membeli.
Apple menyusul di peringkat kedua dengan 16,2%, mengirimkan 48 juta unit smartphone, naik 5%. Di posisi ketiga ada Xiaomi yang pangsa pasarnya mencapai 14,3% dengan pengiriman sebesar 42,4 juta unit, naik 0,2% dibanding tahun lalu.
Vivo berada di urutan keempat dengan pangsa pasar sebesar 8,9%, mengirimkan 26,3 juta unit secara global, naik tipis 1,8% dibanding tahun lalu.
Merek Transsion (Itel, Tecno, dan Infinix) melengkapi daftar lima besar dengan pangsa pasar sebesar 8,4% atau pengiriman sebesar 25 juta unit, turun 1,9%. Transsion jadi satu-satunya brand di lima besar yang turun pengirimannya.
Selain kelima merek tersebut, brand lain menguasai 32,6% pangsa pasar dengan pengiriman sebesar 96,8 juta unit.
Baca Juga: Produksi Smartphone Global Tembus 300 Juta Unit Q2 2025, Samsung Dominasi
Sumber:
https://www.idc.com/promo/smartphone-market-share/market-share/