Memasuki tahun 2025, dunia melangkah ke tahap baru dalam konstelasi geopolitik global. Konflik antar negara-negara besar, perubahan iklim, hingga perkembangan teknologi yang semakin pesat menjadi sebuah tantangan baru dalam dinamika geopolitik dunia. ASEAN sebagai sebuah organisasi multilateral harus menguatkan posisinya dalam menghadapi berbagai masalah yang akan datang.
Berdasarkan survei The State of Southeast Asia 2025 yang dilakukan oleh ISEAS-Yusof Ishak Institute, isu yang paling dikhawatirkan oleh publik ASEAN adalah soal perubahan iklim dan cuaca ekstrem dengan jawaban dari 55,3% responden. Isu kedua yang dikhawatirkan adalah pengangguran dan resesi ekonomi dengan total jawaban dari 49,3% responden. Konflik ekonomi antar negara berada di urutan ketiga dengan jawaban sebanyak 48,3%.
Peningkatan ketimpangan sosial ekonomi dan ketidakadilan pendapatan menjadi isu keempat dengan total jawaban sebesar 43,4%. Naiknya konflik militer di kawasan ASEAN (konflik Laut China Selatan, Selat Taiwan, & Semenanjung Korea) berada di posisi kelima dengan 41,2% responden menjawab demikian.
Ketidakstabilan politik dalam negeri (termasuk konflik berbasis etnis & agama) menempati urutan keenam dengan total jawaban sebanyak 35,3%. Terorisme & ekstremisme berada di posisi ketujuh dengan jawaban di angka 15,2%. Isu terakhir yang perlu diperhatikan menurut publik ASEAN adalah memburuknya kondisi hak asasi manusia, sebanyak 12% responden menganggap isu ini penting untuk diperhatikan.
Survei ini dilaksanakan pada 3 Januari hingga 15 Februari 2025 dengan total responden sebanyak 2.023 orang yang tersebar di berbagai negara anggota ASEAN (termasuk Timor-Leste). Responden berasal dari kalangan akademisi/peneliti, perwakilan sektor swasta, masyarakat sipil/perwakilan lembaga swadaya masyarakat/perwakilan media, pejabat pemerintah, serta anggota organisasi regional atau internasional.
Hasil survei di atas didapatkan melalui pertanyaan “Apa saja tiga masalah utama yang dihadapi oleh Asia Tenggara?”. Responden dapat memilih tiga di antara delapan pilihan, sehingga total keseluruhan jawaban dapat melebihi seratus persen.
Baca Juga: Negara Paling Bahagia di ASEAN
