Bulan Ramadan dan Hari Raya Idulfitri menjadi momentum yang penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Selain identik dengan bulan yang penuh berkah, bulan Ramadan juga identik dengan berbagai pengeluaran tambahan, mulai dari pengeluaran untuk kebutuhan sedekah atau infaq, hingga pengeluaran tambahan untuk buka puasa bersama.
Berdasarkan Survei GoodStats yang bertajuk Pola Perilaku Masyarakat Saat Ramadan dan Idulfitri 2025, sebanyak 65% responden telah merencanakan buka puasa bersama di bulan Ramadan. Buka bersama juga menjadi prioritas pengeluaran tambahan bagi 50,7% responden.
Saat buka puasa, pilihan menu makanan dan minuman merupakan satu hal yang menjadi perhatian. Menurut survei, aneka gorengan jadi pilihan utama bagi publik sebagai hidangan makanan untuk berbuka puasa, sebanyak 29,2% responden memilih makan gorengan untuk buka puasa.
Gorengan seringkali dilabeli sebagai makanan yang tidak sehat untuk berbuka puasa, namun menurut dokter spesialis penyakit dalam, dr. Aru Ariadno, konsumsi gorengan saat buka puasa diperbolehkan asalkan tidak berlebihan dan digoreng dengan minyak yang berkualitas baik.
“Konsepnya bukan tidak boleh, tapi pilih gorengan yang digoreng dengan minyak yang bagus, kemudian jangan terlalu berlebihan.” ujar dr. Aru kepada detikcom, Senin (17/2/2025)
Selanjutnya, 28,2% responden memilih langsung menyantap hidangan berat saat buka puasa, yakni nasi dan lauk pauk. Kolak menjadi tiga besar makanan favorit untuk berbuka, 15,6% responden memilih sajian ini sebagai teman buka puasa.
Buah-buahan dipilih oleh 14,1% responden sebagai makanan favorit untuk berbuka. Kemudian, sebanyak 9% responden memilih berbuka puasa dengan kue. Terakhir, terdapat 6% responden memilih opsi makanan lainnya untuk berbuka.
Survei tersebut dilakukan pada 17– 28 Februari 2025 secara daring melalui panel responden GoodStats. Survei ini berhasil menjaring 1.000 responden yang tersebar di 34 provinsi Indonesia dengan rentang umur 19–55 tahun.