Survei SKI 2023: 14% Anak di Indonesia Alami Stunting

SKI 2023 mencatat bahwa 81,3% anak di Indonesia, memiliki status gizi yang tergolong normal, Namun, sebanyak 14,1% anak mengalami kondisi stunting.

Proporsi Anak Indonesia yang Mengalami Stunting

Sumber: Survei Kesehatan Indonesia 2023
GoodStats

Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 memberikan gambaran penting mengenai kondisi gizi anak-anak di Indonesia. Hasil survei ini menunjukkan bahwa mayoritas anak di Indonesia, yakni 81,3%, memiliki status gizi yang tergolong normal.

Capaian ini adalah indikator positif yang menunjukkan bahwa sebagian besar anak-anak di Indonesia telah mendapatkan asupan gizi yang memadai untuk pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.

Meskipun hasil SKI 2023 menunjukkan bahwa mayoritas anak di Indonesia memiliki status gizi normal, masih ada tantangan signifikan yang perlu diatasi.

Salah satu isu utama yang mencuat dari survei ini adalah tingginya prevalensi stunting, dengan 14,1% anak mengalami kondisi ini. Stunting, yang didefinisikan sebagai tinggi badan anak yang lebih rendah dari standar usia, adalah indikator yang menandakan adanya kekurangan gizi kronis yang memerlukan perhatian serius.

Stunting memiliki dampak yang luas dan mendalam pada perkembangan anak. Secara fisik, anak-anak yang mengalami stunting memiliki rsiko tinggi mengalami keterlambatan dalam pertumbuhan tinggi badan dan berat badan, yang dapat memengaruhi kemampuan mereka untuk berpartisipasi dalam kegiatan fisik dan belajar secara efektif.

Dampak ini tidak hanya memengaruhi kesehatan anak saat ini, tetapi juga memiliki efek jangka panjang pada kesehatan mereka di masa depan.

Secara kognitif, stunting dapat menghambat perkembangan otak anak, yang berpotensi memengaruhi kemampuan mereka untuk belajar dan berprestasi di sekolah.

Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang mengalami stunting lebih berisiko menghadapi tantangan besar dalam kemampuan akademik dan sosial, yang tentunya berpengaruh pada masa depan mereka.

Dalam mengatasi stunting, diperlukan pendekatan multi-sektor yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, lembaga kesehatan, organisasi masyarakat, hingga keluarga.

Baca Juga: Hasil Kinerja Indonesia Tekan Stunting, 5 Tahun Terakhir Konsisten Alami Penurunan

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook