Target Transisi Energi Indonesia Dibayangi Pemanfaatan EBT Rendah

Indonesia memiliki total potensi energi baru terbarukan mencapai 3.687 GW, yang tersebar dalam berbagai sumber energi.

Energi Baru Terbarukan: Potensi vs Pemanfaatan (per Kuartal II/2024)

Sumber: Kementerian ESDM
GoodStats

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengembangkan tenaga listrik berbasis energi baru terbarukan (EBT), sebagaimana tertuang dalam Paris Agreement dan target Net Zero Emission (NZE) pada 2060, dengan menargetkan kapasitas listrik EBT menjadi 8,2 gigawatt (GW) pada 2025.

Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukkan dan Konservasi Energi (EBTKE), Eniya Listiani Dewi saat menjadi panelis di acara The 7th Indonesia-China Energy Forum di Bali tahun lalu, mengungkapkan bahwa peningkatan kapasitas listrik EBT sesuai target pada tahun 2025 tidak mudah, serta memerlukan dana pendukung yang sangat besar.

Menurutnya, Indonesia menyimpan potensi energi baru terbarukan yang sangat besar dan berperan penting dalam mewujudkan NZE. Berdasarkan data kuartal II/2024 dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Indonesia memiliki total potensi energi baru terbarukan mencapai 3.687 GW, yang tersebar dalam berbagai sumber energi.

Jenis energi baru terbarukan yang memiliki potensi terbesar adalah tenaga surya, yakni sebanyak 3.294 GW, menjadikannya sumber daya paling menjanjikan untuk pengembangan energi hijau. Selain itu, angin memiliki potensi 155 GW, tenaga air 95 GW, bioenergi 57 GW, dan energi laut 63 GW.

Potensi yang besar ini dapat membantu Indonesia mencapai kemandirian energi dan mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, dengan syarat harus dimanfaatkan dengan baik.

Mengutip laporan Celios, data Kemen ESDM menunjukkan pemanfaatan energi baru terbarukan di Indonesia masih terbatas, yakni baru mencapai 13.781 megawatt (MW) atau sekitar 0,37% dari total potensi yang tersedia.

Pemanfaatan terbesar berasal dari tenaga air dengan 6.697 MW, disusul bioenergi 3.408 MW, dan panas bumi 2.597 MW. Sementara itu, gasifikasi batubara telah dimanfaatkan sepenuhnya dengan kapasitas 250 MW. Adapun, pemanfaatan tenaga surya, angin, dan laut masih sangat jauh di bawah potensi yang dimiliki.

Namun, sayangnya untuk mengoptimalkan seluruh potensi ini, pemerintah menghadapi keterbatasan dana. Dalam hal ini, diperlukan beberapa langkah strategis, seperti meningkatkan investasi, memberikan insentif, memperkuat regulasi, dan mempercepat pengembangan infrastruktur.

Baca Juga: Bahan Bakar Fosil Masih Jadi Sumber Energi Utama di Dunia

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook