Tanaman obat, aromatik, dan rempah-rempah merupakan salah satu komoditas ekspor non-migas yang memiliki peminat di berbagai negara. Menurut data BPS, dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, ekspor ketiga komoditas tersebut paling banyak ditujukan ke Thailand yang mencapai 673 ribu ton yang bernilai US$ 940 juta.
Awalnya, pada tahun 2013 dan 2014, volume ekspor ke Thailand masih tergolong kecil hanya di bawah 7 ribu ton. Namun pada 2015-2017, terjadi kenaikan volume ekspor yang jumlahnya di kisaran 60 ribuan ton.
Pada 2013-2017, Thailand tentu tertinggal jauh dengan Pakistan yang pada periode tersebut mampu membeli sebanyak 79-121 ribu ton per tahunnya.
Posisi teratas Pakistan sebagai negara tujuan ekspor utama digeser oleh Thailand pada 2018. Data BPS menunjukkan di tahun tersebut Thailand menerima ekspor mencapai 101 ribu ton, dan pada 2019 sebanyak 162 ribu ton.
Volume ekspor ini kemudian menurun di tahun 2020 sebanyak 98 ribu dibandingkan tahun sebelumnya. Akan tetapi pada 2021 terjadi penguatan volume ekspor obat, aromatik dan rempah ini dengan jumlah ekspornya 117 ribu ton.
Namun sangat disayangkan pada 2022, China berhasil raih posisi teratas sebagai negara dengan volume ekspor obat, aromatik, dan rempah terbanyak totalnya 47 ribu ton, sementara Thailand hanya 22 ribu ton saja.