Snapcart merilis survei terbarunya bertajuk Feel Good, Look Great untuk mengetahui preferensi mode, anggaran, inspirasi, dan kebiasaan pembelian masyarakat Indonesia. Penelitian yang melibatkan 4.989 responden dari seluruh Indonesia melalui jajak pendapat daring ini mengungkapkan bahwa mayoritas masyarakat Indonesia cenderung mengalokasikan anggaran kecil untuk kebutuhan fashion.
Mayoritas atau sebanyak 65% responden hanya menganggarkan kurang dari Rp500 ribu per bulan untuk membeli kebutuhan fashion seperti pakaian, sepatu, hingga aksesori lainnya. Selain kelompok mayoritas tersebut, survei juga menunjukkan sebanyak 24% responden memiliki anggaran belanja fashion antara Rp500 ribu hingga Rp1 juta per bulan.
Sementara itu, hanya 6% responden yang bersedia mengeluarkan dana sebesar Rp1 juta hingga Rp2 juta. Diikuti oleh kelompok dengan anggaran lebih besar, yakni pada rentang Rp2 juta hingga Rp5 juta yang hanya mencakup 2% responden. Nilai yang sama juga dicatatkan oleh mereka yang mengalokasikan lebih dari Rp5 juta.
Tren ini mencerminkan pilihan konsumen Indonesia yang condong kepada style yang hemat biaya. Dengan demikian, pelaku industri fashion di Indonesia perlu menyesuaikan strategi bisnis mereka.
Di samping daya beli fashion yang kurang kuat, laporan yang sama menemukan bahwa tidak semua orang mengikuti tren mode kekinian. Hanya 11% responden yang secara konsisten mengikuti perkembangan. Adapun sebanyak 5% tidak pernah mengikuti tren, sementara sisanya terkadang mengikuti tren, 20% sering mengikuti tren, dan 15% jarang mengikuti tren.
Survei ini memberikan wawasan penting bagi pelaku industri untuk memahami kebutuhan pasar dan beradaptasi dengan pola konsumsi masyarakat yang semakin selektif dan hemat. Produk dengan harga terjangkau serta pemasaran digital dinilai menjadi kunci untuk menarik lebih banyak konsumen.
Baca Juga: Mayoritas Orang Indonesia Anggap 'Fashion' Penting
