Berdasarkan data dari World Health Organization (WHO) pada tahun 2023, diperkirakan terdapat 12,7 juta kelahiran pada remaja perempuan berusia 15-19 tahun, sekitar 500 ribu kasus di antaranya terjadi pada remaja perempuan usia 10-14 tahun. Angka ini secara keseluruhan mewakili 10% dari total kelahiran di dunia.
Dengan demikian, pada 2023 angka kelahiran remaja secara global mencapai 41,3 kelahiran per 1.000 anak perempuan berusia 15-19 tahun. Angka tersebut menurun sebesar 36% jika dibandingkan dengan tahun 2000 dan 12% dari tahun 2015.
WHO mencatat angka kelahiran perempuan usia remaja 10-19 tahun tertinggi terjadi di wilayah Afrika. Sekitar 16% dari total kelahiran di wilayah tersebut terjadi pada remaja.
Selanjutnya, sekitar satu dari sepuluh atau 11% kelahiran di Amerika Serikat merupakan kelahiran remaja, membuatnya duduk di urutan kedua. Posisi ketiga diisi oleh Mediterania Timur dengan 9%, Asia Tenggara dengan 6%, Pasifik Barat dengan 5%, dan Eropa dengan 3%.
Pernikahan anak dan pelecehan seksual dapat meningkatkan risiko kehamilan pada anak yang tentu saja tidak diinginkan. Upaya pengawasan berkala dari orang dewasa, terutama unit-unit terdekat seperti lingkungan keluarga dan sekolah harus dilakukan untuk melindungi anak-anak dari risiko ini.
Baca Juga: Tren Tingkat Kelahiran di Dunia, Indonesia Peringkat 5 di ASEAN