Siapa yang tidak mengenal hidangan ayam goreng? Tekstur yang renyah dipadukan dengan daging yang lembut dan rasanya yang gurih tentu saja membuat banyak orang tergiur dengan hidangan satu ini.
Menurut History Cooperative, hidangan ayam goreng berakar dari budaya memasak yang berkembang di berbagai wilayah. Salah satunya adalah Jalur Sutra yang merupakan jalur perdagangan kuno China yang menghubungkan Asia, Timur Tengah, serta Eropa, yang mendorong adanya pertukaran budaya praktik dan pengelolaan kuliner di sepanjang jalur tersebut.
Buku The Art of Cookery Made Plain and Easy karya Hannah Glasse yang dipublikasikan pada 1747 menjadi buku pertama yang menulis resep ayam goreng. Resep dalam buku tersebut memiliki instruksi yang jelas mengenai cara memasak ayam goreng yang renyah yang dibumbui dan dibaluri tepung, kemudian digoreng dengan lemak babi.
Bisa dikatakan revolusi ayam goreng tidak lepas dari pencampuran budaya masyarakat global. Di Amerika Serikat, hidangan ayam goreng berkaitan erat dengan tradisi memasak imigran Skotlandia dengan konsep deep-frying (tanpa bumbu) dan komunitas Afrika-Amerika yang kemudian memperkayanya dengan cita rasa bumbu dan rempah. Hidangan ini pun sangat populer sehingga lahirlah berbagai konsep ayam goreng.
Kini, hampir setiap negara memiliki versinya tersendiri dari ayam goreng, menjadikannya salah satu hidangan favorit masyarakat dunia. Menurut TasteAtlas, ayam goreng dari Korea Selatan (Korean Fried Chicken) atau biasa disebut Chikin, menempati posisi pertama dengan nilai 4,6. Ayam goreng pertama kali diperkenalkan ke Korea Selatan oleh militer Amerika selama Perang Korea pada 1950-an.
Bagaimana dengan hidangan ayam goreng Indonesia? Hidangan ayam goreng khas Indonesia menempati peringkat kelima dengan nilai 4,4, dan ayam penyet mengisi posisi kesembilan dengan nilai 4,3. Tentunya, masyarakat Indonesia patut bangga karena dua masakan khas ayam goreng Indonesia masuk dalam 10 besar hidangan ayam goreng terbaik di dunia.
Masuknya hidangan ayam goreng Indonesia di daftar tersebut menunjukkan bahwa masakan Indonesia mampu bersaing dengan makanan dari negara lain.