Garis Kemiskinan (GK) merupakan angka yang mengindikasi nilai minimum yang harus dikeluarkan seseorang agar dapat memenuhi kebutuhan pokok hidupnya dalam satu bulan. Terdapat dua indikator yang menyusun besaran GK, yakni Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM).
Profil Kemiskinan di Indonesia pada Maret 2023 dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa komoditas makanan menyumbang GK paling besar, yakni 73% di wilayah perkotaan dan 76,08% di perdesaan.
Pada komoditas makanan, beras tercatat menjadi komoditas makanan yang paling banyak menyumbang GK, yaitu 19,35% di perkotaan dan sebesar 23,73% di perdesaan. Selain beras, rokok kretek filter juga menyumbang angka GK yang cukup besar, 12,14% di perkotaan dan 11,34% di perdesaan.
Berdasarkan data BPS 2023, Kota Jayapura memiliki angka GK paling tinggi di Indonesia, yakni hingga Rp1.147.265. Angka ini meningkat dibandingkan tahun 2022 dengan Rp1.099.019.
Kota dengan GK tertinggi ke-2 di Indonesia adalah Mimika dengan GK mencapai Rp1.056.252. Selanjutnya terdapat Belitung Timur dengan Rp899.482, disusul Belitung dengan Rp896.948, dan Kota Pangkal Pinang sebesar Rp894.224.
Mengekor Kota Pangkal Pinang, terdapat Kota Jakarta Selatan dengan GK sebesar Rp891.580 dan Kota Sorong Rp889.486. Adapun Kepulauan Bangka Belitung mencatatkan GK sebesar Rp874.204, kemudian diikuti Kota Batam sebesar Rp854.465, dan Intan Jaya Rp853.098.