Emas merupakan sebuah logam mulia berwarna kekuningan yang harganya sangat mahal. Per Senin (28/4/2025), berdasarkan data dari TradingView, harga emas berada di kisaran Rp1,7-1,8 juta per gram.
Emas pada awalnya digunakan sebagai alat tukar dan juga perhiasan, namun kini banyak digunakan sebagai alat investasi dan cadangan devisa suatu negara. Setiap bank sentral di dunia umumnya menyimpan emas sebagai cadangan devisa karena harganya yang stabil dan cenderung tidak terpengaruh gejolak geopolitik dan ekonomi.
Berdasarkan data dari World Gold Council, setidaknya terdapat 54.770 metrik ton emas yang digunakan sebagai simpanan bank sentral atau cadangan devisa. Amerika Serikat (AS) menjadi negara dengan cadangan emas bank sentral terbanyak di dunia. Hingga kuartal IV 2024, AS menyimpan sebanyak 8.133,46 metrik ton emas di bank sentral senilai US$682,28 miliar.
Jerman menyusul di peringkat kedua dengan total simpanan emas sebesar 3.351,53 metrik ton atau senilai US$281,14 miliar. Italia menempati urutan ketiga dengan simpanan emas di angka 2.451,84 metrik ton atau senilai US$205,67.
Prancis menduduki urutan keempat dengan simpanan emas sebanyak 2.437 metrik ton, atau sama dengan US$204,42 miliar. China sebagai negara dengan cadangan devisa terbesar di dunia yaitu US$3,46 triliun rupiah, hanya memiliki 2.279,56 metrik ton cadangan emas atau hanya sekitar 5,53% dari cadangan devisa keseluruhan.
Swiss berada di urutan keenam dengan simpanan emas sebanyak 1.039,94 metrik ton atau setara dengan US$87,23 miliar. India duduk di posisi ketujuh dengan cadangan emas sebesar 876,1 metrik ton. Jepang, negara dengan cadangan devisa terbesar setelah China, hanya menyimpan emas sebanyak 845,97 metrik ton atau sekitar 5,77% dari keseluruhan cadangan devisa.
Belanda menempati urutan kesembilan dengan simpanan emas di angka 612,45 metrik ton, setara dengan US$51,38 miliar. Polandia menutup sepuluh besar dengan total simpanan emas sebesar 448,23 metrik ton atau setara dengan US$37,6 miliar.
Berdasarkan pernyataan Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara Peresmian Layanan Bank Emas Pegadaian dan BSI, Indonesia memiliki sekitar 201 metrik ton cadangan emas yang tersebar di Bank Indonesia, Bank Syariah Indonesia, dan Pegadaian. Saat ini, yang tersimpan di Bank Sentral hanya sekitar 80 ton.
“Yang ada di Bank Sentral ada 80 ton, lalu di Pegadaian ada kurang lebih 100 ton, dan di BSI kurang lebih ada 17,5 ton.” ucap Erick pada Rabu (26/2/2025).
Baca Juga: 5 Tambang Emas Terbesar di Indonesia Berdasarkan Jumlah Produksi