Environmental Performance Index (EPI) adalah indeks yang mengevaluasi kinerja lingkungan negara-negara di dunia. EPI menilai efektivitas kebijakan lingkungan melalui berbagai kategori, termasuk indikator kualitas udara, keanekaragaman hayati, perubahan iklim, dan kualitas sumber daya air.
Dikembangkan oleh Yale University dan Columbia University dalam kemitraan dengan World Economic Forum dan Joint Research Centre dari European Commission, EPI bertujuan untuk membantu pemerintah, organisasi, dan masyarakat dalam memahami efektivitas kebijakannya untuk mendorong perbaikan dalam pengelolaan lingkungan.
Indeks ini juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan membandingkan kemajuan di berbagai negara dalam hal keberlanjutan dan pengelolaan lingkungan.
Makin tinggi skor EPI suatu negara, maka semakin baik performa pengelolaan lingkungan di negara tersebut. Negara-negara dengan skor tertinggi berhasil menjaga kesehatan lingkungan dan mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan.
Adapun negara dengan indeks performansi lingkungan terbaik di 2024 dipegang oleh Estonia dengan skor 75,7. Estonia memimpin dengan kemajuan pesat dalam keberlanjutan karena fokus pada energi terbarukan dan perlindungan keanekaragaman hayati.
Urutan kedua diisi oleh Luksemburg dengan skor 75,1. Berbagai kebijakan iklim yang komprehensif dan strategi pengurangan karbon yang efektif membuat negara ini unggul dalam segi performansi lingkungan.
Jerman berada di peringkat ketiga dengan EPI sebesar 74,5, menunjukkan kemajuan stabil dalam kebijakan lingkungan karena teknologi hijau dan komitmennya untuk mengurangi emisi.
Di urutan keempat adalah Finlandia dengan skor 73,8 mencatat peningkatan yang signifikan dalam memprioritaskan konservasi sumber daya dan inovasi pengelolaan limbah.
Inggris berada di posisi kelima dengan skor 72,6, tetap konsisten dalam upaya keberlanjutan dalam mengatasi polusi dan mendukung inisiatif hijau.
Adapun peringkat berikutnya diisi oleh Swedia dengan skor 70,3, disusul Norwegia dengan 69,9, Austria dengan 68,9, Swiss dengan 67,8, dan Denmark dengan 67,7.
Negara-negara di atas mendapatkan peringkat tinggi karena upaya mereka dalam mengurangi emisi, memajukan teknologi hijau, dan meningkatkan pengelolaan limbah. Keberhasilan mereka mencerminkan komitmen untuk mengintegrasikan perlindungan lingkungan ke dalam kebijakan nasional yang mendorong masa depan yang berkelanjutan.
Baca Juga: Negara Asal Utama Impor Gula Indonesia