Kemajuan teknologi telah mentransformasi peradaban manusia melampaui batas yang tidak pernah diperkirakan sebelumnya. Saat ini teknologi Artificial Intelligence (AI) menjadi sebuah terobosan terbaru dalam perkembangan dunia teknologi.
Perkembangan AI mendorong berbagai negara dan perusahaan teknologi untuk berlomba-lomba mengembangkan sistem AI milik mereka sendiri. Selain itu, investasi di bidang pengembangan AI juga terus meningkat dari tahun ke tahun.
Berdasarkan data Emerging Technology Observatory (ETO), dalam kurun waktu 2014–2024, Amerika Serikat merupakan negara dengan penerimaan investasi AI terbesar dengan nominal estimasi mencapai US$763,76 miliar. Kemudian, China menyusul di peringkat kedua dengan perkiraan investasi mencapai US$97,48 miliar. India berada di peringkat ketiga dengan estimasi investasi sebesar US$57,2 miliar.
Britania Raya berada di peringkat keempat dengan nilai investasi sebesar US$39,48 miliar. Kanada menutup lima besar dengan nominal investasi di angka US$39,07 miliar.
Swedia menempati posisi keenam dengan jumlah investasi sebanyak US$36,8 miliar. Peringkat ketujuh menjadi milik Prancis dengan total investasi sebesar US$26,84 miliar. Israel menduduki urutan kedelapan dengan nilai investasi mencapai US$25,57 miliar.
Jerman berada di posisi kesembilan dengan besaran investasi di angka US$19,59 miliar. Arab Saudi menutup sepuluh besar negara dengan penerimaan investasi AI terbesar di dunia, dengan jumlah penerimaan investasi sebesar US$19,31 miliar.
Investasi AI di Indonesia masih jauh tertinggal jika dibandingkan dengan sepuluh negara di atas. Dalam satu dekade terakhir penerimaan investasi AI di Indonesia hanya sebesar US$800 juta. Angka penerimaan investasi di atas merupakan estimasi atau perkiraan dari jumlah investasi yang diungkapkan secara publik serta nominal investasi yang tidak terbuka untuk publik.
Baca Juga: 10 Negara Pengguna AI Terbanyak, Indonesia Salah Satunya