Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan pertumbuhan signifikan terhadap besaran realisasi investasi sektor ESDM pada Semester I 2025, yaitu sebesar 24,1% dari periode yang sama tahun sebelumnya. Tren kenaikan ini menandakan adanya respons positif dari investor terhadap sektor ESDM meskipun terjadi perubahan yang fluktuatif selama lima tahun terakhir.
Pada Semester I 2021, realisasi investasi ESDM tercatat sebesar US$10,9 miliar. Kontributor terbesar adalah sektor minyak dan gas bumi (migas) dengan nilai US$5,2 miliar, diikuti sektor listrik sebesar US$3,1 miliar, mineral dan batu bara (minerba) sebesar US$1,9 miliar, serta Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) sebesar US$0,7 miliar.
Tahun berikutnya, pada Semester I 2022, investasi sektor ESDM mengalami penurunan menjadi US$9,6 miliar. Sektor migas tetap menjadi kontributor utama, tetapi turun menjadi US$5,1 miliar. Sektor minerba relatif stabil dibandingkan tahun sebelumnya dengan besaran angka US$2 miliar. Investasi listrik turun signifikan menjadi US$1,7 miliar, sedangkan EBTKE naik tipis menjadi US$0,8 miliar.
Selanjutnya, terjadi pemulihan pada Semester I 2023 di mana realisasi investasi meningkat menjadi US$11,8 miliar. Sektor migas tercatat naik signifikan menjadi US$6,5 miliar. Investasi sektor minerba dan listrik juga mengalami tren kenaikan dengan besaran angka masing-masing US$2,9 miliar dan US$1,8 miliar. Sementara itu, sektor EBTKE terus menurun ke angka US$0,6 miliar.
Pada Semester I 2024, penurunan kembali terjadi dengan realisasi investasi sektor ESDM sebesar US$11,2 miliar. Sektor migas turun dari tahun sebelumnya menjadi US$6,3 miliar, diikuti oleh penurunan minerba ke angka US$2,4 miliar. Investasi EBTKE dan listrik stagnan di angka US$0,6 miliar dan US$1,8 miliar.
Puncak realisasi investasi terjadi pada Semester I 2025 dengan kenaikan nilai menjadi US$13,9 miliar. Besaran angka ini sekaligus menjadi yang terbesar dalam lima tahun terakhir. Sektor migas menyumbang porsi terbesar dengan nilai investasi sebesar US$8,1 miliar, diikuti minerba yang meningkat ke angka US$3,1 miliar, listrik US$1,9 miliar, serta EBTKE sebesar US$0,8 miliar.
Data ini menunjukkan bahwa investasi sektor ESDM masih didominasi oleh migas, meski kontribusi minerba dan listrik juga cukup signifikan. Tren pertumbuhan pada 2025 menjadi sinyal positif bagi pengembangan energi di Indonesia.
Baca Juga: Realisasi PNBP Sektor ESDM Semester I 2025
Sumber:
https://www.youtube.com/live/DH2D1EpbqWg