Berdasarkan laporan World Population Prospects 2024 yang diterbitkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), penduduk global diproyeksikan akan terus tumbuh hingga mencapai puncaknya di kisaran angka 10,3 miliar pada pertengahan 2080-an, bertambah 2,1 miliar sejak 2024.
Selama tiga dekade ke depan, tepatnya pada 2054, populasi di 63 negara akan berhenti tumbuh, sementara 48 negara lain bahkan telah mencatatkan penurunan jumlah penduduk sebelum 2024, salah satunya China.
Lalu sisanya, yaitu 126 negara, tetap mengalami lonjakan populasi dan baru akan mencapai puncaknya di akhir abad ke-21. Kelompok yang terakhir ini mencakup negara-negara yang saat ini memiliki penduduk terpadat di dunia, termasuk Indonesia.
Pada 2054, total populasi di 126 negara tersebut diprediksi meningkat hingga 38%. Dalam kurun waktu tiga puluh tahun itu, negara dengan penduduk terpadat masih dipegang oleh India. Persentase pertumbuhannya sebesar 17%, dari 1.451 juta pada 2024 menjadi 1.692 juta jiwa pada 2054.
China juga tidak bergeming di posisi kedua pada 2054. Meskipun demikian, jumlah penduduknya menurun 14% dibandingkan 2024, dari 1.419 juta menjadi 1.215 juta jiwa.
Pakistan melesat ke posisi ketiga pada 2054, menyalip Amerika Serikat yang kemudian mengekor di urutan keempat. Tahun ini, Pakistan masih bertengger di nomor lima dengan total populasi sebesar 251 juta. Tiga dekade berselang, jumlah penduduknya bertumbuh 55% menjadi 389 juta jiwa. Sementara itu, populasi Amerika Serikat naik 11% menjadi 384 juta.
Nigeria lompat satu peringkat, mengisi urutan kelima dengan total populasi sebesar 376 juta, bertambah 66% dari yang semula 233 juta jiwa. Indonesia di sisi lain merosot dua peringkat dan mendarat di urutan keenam. Kendati demikian, total populasinya bertambah menjadi 322 juta, naik 14% dari 283 juta jiwa.
Ethiopia yang kini berada di peringkat kesepuluh dengan total populasi 123 juta, merebut posisi ketujuh dengan lonjakan nyaris dua kali lipat, yaitu 95% menjadi 240 juta. Peningkatan besar-besaran juga terjadi pada Republik Demokratik Kongo yang bergabung ke dalam sepuluh besar dan menempati posisi kedelapan dengan total populasi sebanyak 238 juta.
Urutan kesembilan dan kesepuluh secara berurutan diduduki Bangladesh dan Brasil, total populasinya masing-masing sebesar 219 juta dan 215 juta. Sama seperti Indonesia, walaupun peringkatnya digeser, penduduk di kedua negara ini tetap melonjak. Bangladesh sebesar 26% dari 174 juta, sedangkan Brasil sangat tipis, yaitu 1% dari 212 juta.
Jumlah penduduk di suatu negara dipengaruhi tingkat kesuburan, kematian, dan migrasi. Negara yang mencatatkan pertumbuhan penduduk mengindikasikan terdapat tingkat kelahiran yang lebih tinggi daripada kematian, begitu pula sebaliknya.
Baca Juga: Penduduk Indonesia Tembus 281 Juta di 2024