10 Negara Paling Tidak Damai di Dunia 2025

Negara dengan konflik geopolitik tinggi dan berkepanjangan seperti Rusia, Ukraina, dan Israel masuk ke dalam daftar 10 negara paling tidak damai di dunia.

10 Negara Paling Tidak Damai di Dunia

(Tahun 2025)
Ukuran Fon:

Ketegangan geopolitik di sejumlah negara belum mereda. Laporan Global Peace Index (GPI) 2025 rilisan Institute of Economics & Peace (IEP) menunjukkan adanya penurunan tingkat kedamaian di beberapa negara dunia. Semakin banyak negara yang meningkatkan tingkat militerisasinya, maka semakin meningkat pula ketegangan geopolitik, konflik, serta ketidakpastian ekonomi.

Penilaian GPI berskala 1-5 poin dengan skor maksimal 5 yang justru menunjukkan tingkat kedamaian yang semakin rendah, bahkan mengarah tidak damai. Dalam pemeringkatan yang mencakup 163 negara tersebut, Rusia menempati posisi pertama sebagai negara paling tidak damai di dunia, dengan skor 3,441. Hasil ini merupakan dampak jangka panjang dari invasi militer yang dilakukan Rusia ke Ukraina dan konflik berkepanjangan yang masih berlangsung di wilayah tersebut.

Ukraina sendiri berada tepat di bawah Rusia dengan skor 3,434. Hal ini menunjukkan bahwa kedua negara berada dalam kondisi keamanan dan stabilitas yang sangat rendah, didorong oleh perang berskala besar, krisis kemanusiaan, serta runtuhnya fasilitas sipil dan militer yang stabil.

Selain dua negara tersebut, negara lain yang masuk ke dalam daftar sepuluh besar negara paling tidak damai di dunia adalah Sudan dengan skor 3,323, diikuti oleh Republik Demokratik Kongo (3,292), Yaman (3,262), Afghanistan (3,229), Suriah (3,184), Sudan Selatan (3,117), Israel (3,108), dan Mali (3,061). 

Keberadaan Israel di peringkat kesembilan negara paling tidak damai di dunia ini menarik perhatian. Skor Israel ini menunjukkan bahwa genosida di Gaza serta eskalasi ketegangan dan konflik geopolitik dengan Iran dan AS turut memperburuk persepsi kedamaian dalam negeri maupun secara regional. 

GPI terdiri atas 23 indikator dengan delapan indikator mencatat peningkatan skor secara global, 13 indikator mengalami penurunan, dan dua indikator tidak mengalami perubahan selama setahun terakhir. Penurunan terbesar terjadi pada indikator konflik eksternal yang terjadi, sementara peningkatan terbesar terjadi pada indikator persepsi kriminalitas.

Indikator penilaian tersebar di tiga domain. Domain pertama adalah konflik domestik dan internasional yang sedang berlangsung (ongoing domestic and international conflict), menggunakan enam indikator statistik untuk menilai tingkat keterlibatan suatu negara dalam konflik internal maupun eksternal serta peran dan durasi keterlibatannya dalam konflik tersebut.

Domain kedua menyangkut keamanan dan keselamatan sosial (societal safety and security), mengevaluasi tingkat harmoni atau ketidakharmonisan di dalam suatu negara melalui 11 indikator. Domain terakhir, militerisasi (militarisation) yang diukur melalui enam indikator, mencerminkan hubungan antara tingkat pembangunan militer dan akses terhadap senjata dengan tingkat kedamaian suatu negara, baik secara domestik maupun internasional.

Baca Juga: 10 Negara Paling Damai di Dunia, Indonesia Urutan Berapa?

Sumber:

https://www.economicsandpeace.org/global-peace-index/

Terima kasih telah membaca sampai di sini

atau

Untuk mempercepat proses masuk atau pembuatan akun, bisa memakai akun media sosial.

Hubungkan dengan Google Hubungkan dengan Facebook