Dalam dunia yang masih dipenuhi diskriminasi dan kekerasan terhadap perempuan, setiap negara memiliki tingkat dan jenis ketidakadilan yang berbeda. Faktor regional, ras, dan sosial ekonomi menjadi penentu utama dalam kesetaraan gender dan perlakuan terhadap perempuan.
"Sejujurnya, tidak ada satu negara pun di dunia ini di mana perempuan benar-benar menikmati keamanan dan kesetaraan penuh. Namun, beberapa negara memang lebih unggul dalam hal hak setara, inklusi sosial, dan keselamatan," ujar Prof. Dr. Amarendra Bhushan Dhiraj, CEO dari majalah CEOWORLD, dilansir dari majalah pimpinannya tersebut.
CEOWORLD baru-baru ini merilis peringkat tahunan negara terbaik untuk perempuan, berdasarkan survei terhadap hampir 280.000 perempuan di seluruh dunia.
Studi ini mengevaluasi 156 negara berdasarkan sembilan atribut berbeda, termasuk kesetaraan gender, persentase kursi legislatif yang dipegang oleh perempuan, rasa aman perempuan berusia 15 tahun ke atas saat berjalan sendirian di malam hari, kesetaraan pendapatan, perhatian terhadap hak asasi manusia, pemberdayaan perempuan, tingkat pendidikan rata-rata perempuan, persentase perempuan berusia 25 tahun ke atas yang bekerja, dan tingkat inklusi perempuan dalam masyarakat.
Adapun Belanda menempati posisi pertama sebagai negara terbaik untuk perempuan. Norwegia dan Swedia menyusul di posisi kedua dan ketiga, sedangkan Denmark berada di peringkat keempat.
Delapan dari sepuluh negara teratas berada di Eropa, termasuk Finlandia (peringkat 5), Swiss (peringkat 7), Prancis (peringkat 9), dan Jerman (peringkat 10). Kanada (peringkat 6) dan Selandia Baru (peringkat 8) juga masuk dalam daftar tersebut.
Sementara itu, negara kita Indonesia sendiri masih berada di peringkat yang kurang memuaskan, yaitu pada posisi 87.
Meskipun demikian, peringkat ini memberikan gambaran tentang upaya yang masih perlu dilakukan untuk meningkatkan kesetaraan gender dan keamanan bagi perempuan di berbagai negara.
Negara-negara yang berada di peringkat atas menunjukkan bahwa dengan komitmen terhadap hak asasi manusia dan pemberdayaan perempuan, kondisi hidup perempuan dapat ditingkatkan secara signifikan.
Baca juga: Tren Tingkat Kelahiran di Dunia, Indonesia Peringkat 5 di ASEAN