Kementerian Kesehatan (Kementes) mencatat terdapat 16.410 kasus AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) di Indonesia sepanjang tahun 2023. Perlu digarisbawahi bahwa jumlah tersebut hanya menghitung kasus AIDS baru, bukan yang sudah ada sebelumnya.
AIDS sendiri merupakan kondisi melemahnya sistem kekebalan tubuh manusia akibat serangan virus HIV (Human Immunodeficiency Virus). Penderita AIDS pasti menderita HIV juga. Namun, tidak semua penderita HIV juga menderita AIDS.
Sepanjang tahun 2023, kasus AIDS paling banyak terjadi di Jawa Barat, dengan total kasus baru mencapai 2.575 kasus, setara dengan 16% dari total kasus baru di Indonesia.
Masih dari Pulau Jawa, Jawa Timur dan Jawa Tengah duduk di posisi kedua dan ketiga dengan jumlah kasus baru masing-masing sebesar 2.432 kasus dan 2.008 kasus.
Sementara itu, tidak ada satu pun provinsi di Indonesia yang tidak memiliki catatan kasus AIDS baru di tahun 2023. Papua Selatan menjadi provinsi dengan jumlah kasus AIDS baru terendah, sebanyak 16 kasus, disusul Sulawesi Barat dengan 20 kasus, dan Papua Pegunungan dengan 28 kasus.
Lebih lanjut, Kemenkes mengungkapkan bahwa terdapat lebih dari 500 ribu kasus HIV di Indonesia sepanjang tahun 2023. Per September 2023, jumlah kasus estimasi HIV telah mencapai 515.455 kasus orang dengan HIV (ODHIV). Dari jumlah tersebut, sekitar 88% di antaranya sudah terdeteksi.
"Gap yang paling besar adalah bagaimana memasukkan para ODHIV itu memulai pengobatan. Jadi ini 40% dari ODHIV dari yang sudah teridentifikasi," ungkap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes dr Imran Pambudi dalam konferensi pers, mengutip Detik.