Populix merilis laporan bertajuk AI in Everyday Life (AI dalam kehidupan sehari-hari) pada Selasa (11/11/2025). Laporan ini berisi untaian topik menarik perihal bagaimana masyarakat Indonesia memanfaatkan AI bukan hanya untuk masalah pekerjaan, namun juga untuk menuangkan isi hati atau curhat masalah pribadi.
Dalam temuannya, 41% responden menggunakan AI untuk membicarakan kesehatan mental dan stres, diikuti dengan 40% responden yang menceritakan kehidupan serta pengalaman pribadi mereka kepada AI, menunjukkan bahwa banyak pengguna menjadikan AI sebagai tempat untuk menumpahkan kisah yang dekat dengan diri mereka.
Pada ranah produktivitas, 34% responden memanfaatkan AI untuk membahas masalah pekerjaan maupun sekolah, mulai dari tekanan tugas hingga dinamika di lingkungan kerja atau pendidikan. Kemudian, 26% responden memilih AI untuk membicarakan persoalan keuangan, mencakup kekhawatiran finansial atau kebutuhan untuk memahami situasi ekonomi pribadi.
Masalah hubungan juga turut hadir, dengan 17% responden yang curhat soal percintaan kepada AI, serta 13% responden yang membagikan persoalan keluarga, menjadikan AI medium untuk mengekspresikan berbagai dinamika kehidupan sehari-hari.
Dosen FISIP Universitas Diponegoro, Nuriyatul Lailiyah, turut membagikan cerita menarik mengenai bagaimana AI bisa berperan dalam momen-momen krisis seseorang. Ia mengisahkan salah satu mahasiswanya yang dikenal cerdas dan rajin suatu hari mengalami tekanan mental yang luar biasa hingga muncul pikiran untuk mengakhiri hidup.
Pada malam ketika ia merasa tak punya siapa pun untuk diajak bicara, mahasiswa itu akhirnya membuka AI dan berbincang sepanjang malam. Menurutnya, percakapan itu berhasil menjadi penolong yang membuatnya bertahan hingga sekarang.
Bukan hanya mahasiswanya, Nuriyatul Lailiyah juga mengaku bahwa ia sendiri kadang menggunakan AI untuk bercerita atau sekadar mencari sudut pandang baru tentang hal-hal yang sedang ia pikirkan.
“Kadang saya buka AI dan bilang, ‘Halo Gemini, berperanlah sebagai Bu Nyai dan tolong nasehati saya,’” ujarnya sambil tertawa dalam sesi bincang Social Media, Fragmentation, and Democracy: Rethinking Digital Interaction pada Jumat (5/12/2025) di Magelang.
Sebagai informasi, laporan ini disusun Populix berdasarkan survei yang melibatkan 1.100 responden berusia 17-44 tahun dari seluruh Indonesia, dan dilaksanakan pada 10-12 Juni 2025.
Baca Juga: Masyarakat Perdesaan Lebih Rentan Terkena Masalah Kesehatan Mental
Sumber:
https://info.populix.co/id/data-hub/reports/ai-in-everyday-life