Pertumbuhan populasi yang pesat dan perubahan iklim yang mengkhawatirkan menimbulkan tantangan besar bagi sektor pertanian dalam memenuhi kebutuhan pangan global, sekaligus menjadikannya sebagai penyebab utama dampak lingkungan yang signifikan.
Menurut laporan “Living Planet 2024” dari WWF yang diterbitkan oleh Statista, sekitar 40% dari total lahan yang dapat dihuni digunakan untuk pertanian, 70% di antaranya diperuntukkan bagi penggembalaan ternak.
Sekitar 90% penggundulan hutan tropis disebabkan oleh deforestasi hutan menjadi lahan pertanian, yang berdampak pada hilangnya habitat dan mengancam lebih dari 80% spesies burung dan mamalia darat. Selain itu, sektor pertanian merupakan konsumen air terbesar di dunia, menyerap 70% pengambilan air tawar global untuk irigasi, serta penggunaan pestisida dan pupuk.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Badan Litbang dan Inovasi KLHK Agus Justianto mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mengurangi emisi Gas Rumah Kaca (GRK) sesuai dengan keputusan iklim global yang tercantum dalam Nationally Determined Contribution (NDC).
Pertanian berperan penting dalam memenuhi kebutuhan pangan global yang terus meningkat, meskipun adanya tantangan serius akibat ketidakseimbangan antara perluasan lahan dan upaya konservasi, sehingga memerlukan adanya pendekatan seimbang untuk mencapai keberlanjutan produksi pangan dan perlindungan ekosistem.
Pengelolaan pertanian yang tepat mendorong produksi pangan dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan. Praktik pertanian yang ramah lingkungan berpotensi untuk menjaga karakteristik alami bumi serta melestarikan keanekaragaman hayati yang krusial bagi ekosistem.
Ketua Dewan Pertimbangan Pengendalian Perubahan Iklim Sarwono Kusumatmadja, menekankan perlunya kolaborasi dari semua pihak untuk menghadapi ketidakpastian yang tinggi, dengan mengedepankan kebijakan mendasar yang bertujuan menjaga kelangsungan hidup umat manusia.
Dengan langkah-langkah tersebut, sektor pertanian tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga berperan aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan bagi generasi mendatang.
Baca Juga: Bagaimana Optimisme Anak Muda Terhadap Lingkungan