Belakangan ini #KaburAjaDulu menjadi topik yang ramai diperbincangkan di media sosial. Tagar tersebut menyuarakan keresahan warganet akan berbagai masalah yang terjadi di Indonesia, sehingga keputusan untuk mencari kehidupan yang lebih baik di luar negeri menjadi pilihan yang menarik.
Rendahnya upah, sulitnya mendapat pekerjaan, hingga isu korupsi merupakan beberapa keluhan utama yang diungkapkan warganet. Sebagian warganet turut membagikan cara-cara untuk bisa keluar negeri, seperti melalui beasiswa pendidikan dan visa kerja untuk negara tertentu.
Pada tahun 2025, International Labour Organization (ILO) menghimpun data upah minimum di setiap negara yang dikonversi menggunakan purchasing power parity (PPP$) tahun 2021 dan nilai tukar Dolar Amerika Serikat (US$). Purchasing power parity merupakan sebuah metode yang digunakan untuk mengukur daya beli relatif di berbagai negara, dengan menyesuaikan tingkat harga.
Menurut ILO, Swiss menjadi negara dengan upah minimum tertinggi di dunia, berdasarkan data terbaru tahun 2022, upah minimum per bulan di Swiss berada di angka PPP$3.665. Upah minimum bulanan di Luksemburg menjadi nomor dua tertinggi di dunia, dengan nominal sebesar PPP$2.797 pada tahun 2024.
Jerman masuk menjadi tiga besar negara dengan upah minimum tertinggi di dunia. Berdasarkan data tahun 2024, upah minimum di Jerman berada di angka PPP$2.771 per bulan.
Peringkat keempat jatuh kepada negara tetangga Indonesia yaitu, Australia dengan nominal upah minimum per bulan di angka PPP$2.635, berdasarkan data tahun 2024. Belanda berada di urutan kelima dengan nominal PPP$2.635, menurut data tahun 2024.
Indonesia harus puas berada di peringkat 51 dunia, dengan upah minimum bulanan di tahun 2023 sebesar PPP$953.
Baca Juga: UMK 2025 Naik 6,5%: Daftar Wilayah dengan Upah Tertinggi dan Terendah
