Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan dalam publikasinya yang berjudul Statistik Indonesia 2023 bahwa total ekspor hasil minyak pada tahun 2022 mencapai 6,37 juta ton atau senilai US$ 4,62 miliar. Jumlah ekspor ini meningkat sebanyak 2,66 juta ton dibandingkan tahun 2021.
Data ini bersumber dari Kementerian Keuangan (Ditjen Bea dan Cukai), Dokumen PEB dan PIB/Ministry of Finance (Directorate General of Customs and Excise), serta Exports and Imports Declaration Document.
Berdasarkan data tersebut, diketahui bahwa negara yang mengekspor hasil minyak tertinggi yakni Malaysia dengan jumlah 2,57 juta ton atau setara dengan US$ 1,72 miliar. Malaysia menempati posisi pertama ini sejak tahun 2018 hingga 2022 lalu dengan jumlah ekspornya selalu di atas satu juta ton per tahunnya.
Urutan kedua ditempati oleh Singapura yang telah mengekspor hasil minyak sejumlah 2,07 juta ton atau senilai US$ 1,48 miliar. Singapura juga konsisten di posisi kedua, di bawah Malaysia sebagai negara tujuan utama ekspor hasil minyak.
Peringkat ketiga diisi oleh negara China dengan total ekspor 447,8 ribu ton, kemudian Korea Selatan dengan 285,8 ribu ton, disusul Australia sebanyak 152,4 ribu ton, dan Belanda mencapai 102,5 ribu ton.
