Sebagai negara yang besar, Indonesia perlu memastikan ketersediaan garam yang cukup untuk memenuhi kebutuhan berbagai kegiatan ekonomi. Badan Pusat Statistik (BPS) telah merilis data terbaru mengenai impor garam ke Indonesia menurut negara asal pada tahun 2022.
Dalam data yang dirilis BPS, terlihat bahwa pada tahun 2022 impor garam terbesar ke Indonesia berasal dari Australia. Australia berada di peringkat pertama walau mengalami sedikit penurunan menjadi sekitar 1.998.382,5 ton, setelah pada tahun 2021, impor garam dari Australia mencapai 2.108.345 ton.
India menyusul sebagai pemasok garam terbesar kedua dengan total impor sebanyak 751.398 ton, setelah mengalami peningkatan dari 715.506 ton di tahun 2021.
Tren yang berbeda juga terlihat pada impor garam dari negara-negara lain. Impor garam dari Selandia Baru mengalami peningkatan dari 3.487,7 ton di tahun 2021 menjadi 4.382,1 ton di tahun 2022. Kemudian, impor garam dari Tiongkok mengalami penurunan dari 2.470,1 ton di tahun 2021 menjadi 1.377 ton di tahun 2022.
Jerman, dan Thailand juga menyumbangkan volume impor garam ke Indonesia dengan masing-masing jumlah impor sebesar 194,9 ton, 286 ton, serta 425 ton.
Data ini memberikan gambaran tentang volume impor garam dari beberapa negara yang menjadi pemasok utama bahan baku tersebut. Sebagai negara yang mengandalkan garam, data ini penting dalam melacak ketergantungan Indonesia terhadap negara-negara penghasil garam.