Sepanjang tahun 2023 lalu, total produksi batu bara global berada pada angka 8,7 miliar ton, mengalami kenaikan 1,8% (year-on-year/yoy) dibandingkan tahun 2022. International Energy Agency (IEA) mengungkapkan bahwa China masih menjadi raja batu bara dengan memproduksi sebanyak 4,43 miliar ton batu bara sepanjang tahun 2023, lebih dari 50% total produksi batu bara global.
Duduk di urutan kedua adalah India dengan volume produksi mencapai 1,03 miliar ton, setara degan 11% dari total produksi global. Angka ini naik 11,4% yoy.
Menariknya, Indonesia berada di posisi ketiga negara penghasil batu bara terbesar di dunia, dengan total produksi sebesar 725 juta ton, menyumbang 8,3% dari total produksi global.
Sementara itu, Badan Pusat Statistik mencatat bahwa nilai ekspor batu bara anjlok 29,76% yoy pada Januari 2024 ini. Nilai ekspornya turun dari US$3,43 miliar menjadi US$2,4 miliar. Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti mengungkapkan bahwa penurunan ini diakibatkan oleh penurunan volume dan harga batu bara.
"Volume turun 18,06 persen dan nilainya turun 19,68 persen. Di pasar global, ada penurunan tren harga batu bara," ujarnya melalui konferensi pers, Kamis (15/2), mengutip CNN.